Nasionalisme dan Budaya

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sudah selayaknya kita sebagai warga Negara republic Indonesia mencintai tumpah darah kita ini, terlebih jika kita adalah umat islam, karena agama ini mengajarkan “humbul wathon minal iman” mencintai tanah air merupakan sebagian dari iman.

Iman merupakan suatu pegangan nila. Suatu system nilai yang dianggap mampu mengantarkan diri manusia agar lebih dekat dengan sang pencipta alam smesta. Jika agama saja sudah memerintahkan umatnya untuk mencintai negaranya, maka sudah selayaknya kita menumbuh-kembangkan kecintaan terhadap tanah air.

Cinta tanah air dalam bahasa yang lebih sering kita dengar dengan istilah Nasionalisme. Yaitu satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.

NASIONALISME DAN BUDAYA
Jika seseorang menganut paham ini, maka dia seyogyanya harus bergerak secara dinamis, baik dalam bentuk pemikiran, perkataan terlebih perbuatan dalam mempertahankan kedaulatan negaranya.

Setiap zaman tentu memiliki tantangan yang berbeda yang harus dihadapi. Dulu nenek moyang kita telah menghadapi tantanganya dengan bertempur melawan para penjajah, dengan gagah berani mereka rela mengorbankan tenaga, harta, bahkan nyawapun mereka pertaruhkan untuk mendapatkan kedaulatan Negara republic Indonesia.

Seorang pahlawan kemerdekaan berkata dalam orasinya “anak cucu kita akan hidup bahagia dengan nyawa kita”. Saat mendengar kalimat itu mungkin semua orang akan terenyuh dan dan meneteskan air mata. Mereka rela nyawanya melayang demi anak cucu dan demi republic yang kita cintai ini. Namun, hal itu masih perlukah kita lakukan?. Tentu saja tidak, karena setiap zaman tentu memiliki tantanganya masing-masing.

Perang sekarang menjadi hal yang sudah tidak relevan (red). Pada zaman kita ini “perang”nya sudah berbeda. Kita tidak perlu lagi mengangkat senjata dan berteriak “merdeka” untuk berperang melawan penjajah. Peparangan saat ini adalah melawan imperialism modern saja. Bentuknya lebih abstrak dari peperangan yang telah kita lewati.

Terus, perang semacam apa yang akan kita hadapi?? Tentu akan muncul tanda Tanya yang sangat besar…(red). Saat ini imperealisme sudah menjangkit dunia kita, walaupun sering kita tidak merasa kalau sedang terjajah. Penjajahan yang satu bukan menyerang secara fisik dengan senjata. Namun, yang lebih sering diserang adalah teknologi, kebudayaan dan norma-norma masyarakat. Seperti hilangnya budaya gotong royong dalam masyarakat kita, cara berpakaian remaja dan segudang permasalahan Negara ini.

untuk menjaga dan menumbuh kembangan nasionalisme setidaknya diperlukan beberapa tindakan, diantaranya adalah:

Pertama, diperlukan adanya kecintaan kepada kita terhadap produk-produk dalam negri, karena dengan kita mencintai produk dalam negri tentu akan berimbas kepada ksetabilan ekonomi yang kemudian akan membuat negara smakin kokoh.

Kedua, sadar budaya, maksudnya dalam era globalisasi ini membuat kebudayaan asli dan kebudayaan baru tidak ada pembatasnya, yang akhirnya akan membuat tercampurnya kebudayaan bahkan dimungkinkan kebudayaan asli akan lenyap dan menghilang. Oleh karena itu, diperlukan adanya kesadaran terhadap kebudayaan kita sendiri.

Ketiga, mengenang pada masa Negara kta terjajah. Presiden pertama republic Indonesia soekarno pernah mengatakan “jass merah”, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Dalam hal ini mengingat perjuangan berdirinya ngara akan membuat kita sadar bagaimana Negara kita berdiri, sehingga akan menumbuhkan rasa cinta kita terhada tanah air.

Ke-empat, tidak melupakan jasa para pahlawan. Hal ini akan membuat kita terinspirasi bagaimana usaha, dan pengorbanan para pahlawan untuk mendapatkan kedaulatan republic ini yang selanjutnya kita dapat mencontoh semangat mereka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kebudayaan berperan sangat penting untuk menjaga kedaulatan, karena Negara yang besar adalah Negara yang berbudaya, contoh saja Negara jepang yang diakui sebagai Negara paling hebat karena kekuatan kebudayaannya. Sebagai Negara yang paling kaya kebudayaan tentu saja kita dapat berdiri sama kuat dengan Negara-negara maju di dunia ini. Setidaknya itulah yang dapat kita lakukan untuk menjaga kedaulatan Negara kita tercinta ini.

10 November// “Selamat hari pahlawan untuk anda yang berbudaya” salam seni dan budaya.

Selamat untuk para pahlawan yang telah berjuang untuk kedaulatan Negara ini. Dan semoga mereka yang telah mendaului kita mendapat tempat yang paling tinggi disisi-Nya. Amin,!

No comments for "Nasionalisme dan Budaya"