Trik Berbicara Yang Baik

Seorang mahasiswa biasanya dihadapkan dengan hal-hal baru mungkin belom ditemuinya dalam masa SMP atau SMAnya, kajian atau diskusi misalnya. Hal ini akan menjadi sesuatu yang sangat merepotkan jika kita tidak tau bagaimana untuk mengatasinya.            

Untuk bisa menjadi seorang pengkaji yang kritis kita harus terlebih dahulu menguasai materi yang akan kita kaji, untuk itu seorang pengkaji harus banyak membaca refrensi yang relevan. Seperti filosofi “banyak minum, maka banyak buang air”, artinya seorang pengkaji jika banyak menginput “minum” data yang relevan, maka dia akan banyak mengeluarkan “buang” banyak statement yang baik dan lancar.

Biasanya dalam sebuah kajian seorang pengkaji sering melakukan retorika-retorika yang panjang dan lancar untuk mengutarakan unek-unek yang mereka punyai. Lalu bagaimana caranya?? Ini saya kira akan selalu muncul seperti ini, apa lagi dikalangan MABA “mahasiswa baru”. sebenarnya dalam berbicara kita sudah terikat dengan adat orang indonesia pada umumnya seperti; menghormati yang lebih tua, yang lebih pandai dan pintar, dan yang lebih-lebih lainya. Kita akan kesulitan berbicara jika dihadapkan dengan orang-orang yang seperti ini. lha, siasatnya bagaimana untuk berbicara didepan mereka?.

Ada beberapa cara jituh untuk berbicara didepan orang-orang yang lebih baik dari kita, diantaranya adalah; pertama, anggap saja orang yang akan kita jadikan lawan bicara lebih bodoh, lebih mudah dan lebih tidak tau apa yang akan dikaji dibanding kita. Itu akan sangat membantu diri kita untuk tetap percaya diri untuk mengutarakan semua yang ada dalam otak kita. Jika cara ini masih kurang manjur, masih ada satu cara lagi  yang sangat ampuh digunakan saat berbicara yaitu anggap saja yang kita ajak bicara adalah “se-ekor kambing”  yang tidak tau apa-apa dan yang hanya bisa bernafas saja, dengan begitu kita akan lebih pede dari yang sebelumnya.