Definisi Filsafat Pendidikan menurut Para Ahli

Artikel kali ini akan membahas definisi atau pengertian filsafat pendidikan, dan bagaimana filsafat mempengaruhi pemikiran di dunia pendidikan. Filsafat merupakan kajian yang sangat penting bagi pengembangan, atau pemahaman terhadap keilmuan lain, oleh karena itu, di Indonesia, filsafat menjadi bidang kajian yang selalu diajarkan diberbagai disiplin ilmu program studi di perguruan tinggi.

Definisi Filsafat Pendidikan Menurut Para Ahli

Sebelum akhirnya kita mengenal banyak sekali disiplin ilmu seperti sekarang ini, yang dapat kita klasifikasikan berdasarkan golongan fakultas di tingkat pendidikan perguruan tinggi, manusia hanya mengenal satu disiplin pengetahuan yaitu filsafat.

Masyarakat yang masih hidup sederhanapun memiliki suatu filsafat sebagai suatu tuntunan untuk dijadikan sebagai pegangan hidup. Filfasat ini dapat kita lihat dengan adanya tujuan, cita-cita, moralitas, etika, maupun berupa himbauan atau larangan. Namun demikian, filsafat belum diakui secara formal, karena belum dihimpun dan disistemisasi sebagai suatu hasil pemikiran.

Filsafat yang sampai hari ini kita kenal sebagai suatu disiplin yang berasal dari yunani kuno, dengan para tokoh peletak fondasi pemikiran seperti Socrates (469-399 SM) yang mengajarkan dalam mencari suatu kebenaran manusia harus berpikir dialektis. Plato (427-347 SM) yang mengatakan bahwa kebenaran hanya ada pada lantai ide, yang hanya bisa diselami dengan akal. Pemikiran ini selanjutnya disebut dengan idealisme. Sementara itu, Aristoteles (384-322 SM) mengajarkan bahwa pengalaman pengalaman harus dicari dengan panca indera, atau Empirisme.

Fondasi pemikiran filsafat ini selanjutnya dilanjutkan oleh para pengikutnya, yang walaupun demikian seringkali hasil pemikirannya tidak sama, atau menghasilkan bidang kajian tersendiri.

Pengertian Filsafat

Pertanyaan pertama yang sering kali muncul dalam kuliah filsafat adalah “apa itu filsafat?” dan tidak jarang kita merasa kebingungan untuk mengutarakan jawaban. Padahal pertanyaan itu sendiri merupakan filsafat. Filsafat merupakan usaha untuk mempertanyakan, filsafat adalah pertanyaan “?”, filsafat bukan pernyataan “!”. Filsafat merupakan cara berfikir yang sistematis yang hasilnya selalu terbuka untuk dipertanyakan ulang.

Secara etimologi, filsafat berasal dari Bahasa yunani yaitu Philo, Sophia yang berarti Cinta, Kebenaran. Secara terminologi pengertian filsafat sangatlah beragam, namun secara garis besar filsafat dapat kita artikan sebagai hasil pemikiran atau perenungan yang mendalam tentang sesuatu yang sampai pada akar-akarnya, (Radikal). Dalam hal ini filsafat adalah sebuah upaya, sebuah proses, sebuah pencarian, sebuah perburuan, tanpa henti akan kebenaran.

Filsafat merupakan induk dari setiap ilmu, karena filsafat berupaya untuk menggali dan menanyakan tentang segala hal. Filsafat yang menannyakan tentang filsafat selanjutnya disebut dengan filsafat ilmu, dan jika menanyakan tentang bidang kajian lain maka akan disebut sebagai filsafat bidang kajian tersebut, misalnya filsafat hukum, filsafat manusia (psikologi), dan begitu juga dengan pendidikan. Saat ilmu baru sudah muncul, maka akan terlepas dari induknya dan menjadi bidang kajian tersendiri. Walaupun demikian ilmu tersebut masih terkait dengan filsafat, karena masih menggunakan norma-norma filsafat.

Definisi Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan adalah cara, norma, sistem berfikir yang mengkaji tentang teori, konsep, proses, metode dan berbagai hal yang berkaitan dengan lingkup pendidikan. Dalam hal ini filsafat berusaha untuk memeriksa atau meneliti kebenaran suatu teori pendidikan, selain itu, filsafat pendidikan juga berupaya untuk menjelaskan ataupun memberikan gambaran, dan pengarahan kepada para pendidik melalui filsafat.

Sebagaimana dimaksud dalam bagian sebelumnya, bahwa filsafat merupakan upaya untuk mempertanyakan segala hal, maka filsafat pendidikan merupakan upaya mempertanyakan, menggali ide-ide baru tentang pendidikan dengan cara berfikir yang sistematis, dan radikal. Salahudin, A. mengungkapkan bahwa filsafat pendidikan merupakan Pengetahuan yang memikirkan hakikat pendidikan secara komprehensif tentang sumber, seluk beluk, fungsi, konsep dan teori-teori, metode, peserta didik, evaluasi, pendidikan-pembelajaran, lingkungan, alat dan media, serta tujuan pendidikan.

Dengan demikian tujuan dari filsafat pendidikan adalah mencari konsekuensi dari proses belajar dan pembelajaran, mengevaluasi, mencari kelemahan dan kelebihannya, serta mencari penyelesaian yang paling tepat.

Kegiatan dalam filsafat pendidikan ini selanjutnya memberikan dampak pada terciptanya konsep dan teori-teori pendidikan yang sangat beragam. Dan sebelum akhirnya kita mengenal Pemikiran atas konsep-konsep pendidikan yang semakin kompleks dewasa ini, terlebih dahulu kita telah mengenal teori klasik dalam dunia pendidikan, yaitu;

Nativisme

“Nativisme”, yang memandang bahwa manusia memiliki bakat bawaan yang akan terealisasi pada waktunya. Tokoh dari pemikiran ini adalah Schopenhauer.

Teori Tabularasa

Jhon lock, dengan teori tabularasa yang menganggap bahwa manusia dilahirkan seperti kertas kosong, yang selanjutnya lingkungan dan pengalaman inderawilah yang akan membentuk manusia. Teori ini dikenal dengan “Empirisme”.

Konvergensi

3. Dan yang terahir, teori yang berusaha mendamaikan kedua pandangan tersebut adalah “Konvergensi” yang mengatakan bahwa manusia berkembang dipengaruhi oleh bakat bawaan dan lingkungan.

Teori-teori dan pandangan klasik ini kemudian dilanjutkan oleh berbagai pemikir yang sering kali justru menemukan teori-teori yang berbeda dari teori sebelumnya.

Filsafat yang dalam dunia akademik dipercaya sebagai cara dan sistem dalam menggali ilmu, maupun menganalisis suatu persoalan, serta diyakini mampu memberikan alternatif penyelesaian pendidikan, maka filsafat digunakan sebagai fondasi utama dalam menyingkap pemikiran-pemikiran yang ada dalam dunia pendidikan. Hal ini membuat filsafat banyak mempengaruhi pemikiran dalam dunia pendidikan, filsafat apa yang dianut oleh para pemikir pendidikan, akan mempengaruhi pemikirannya dalam membuahkan teori, filsafat, serta konsep-konsep dalam dunia pendidikan.

Saat ini, kita mengenal banyak sekali aliran-aliran filsafat pendidikan, dan terdapat lima aliran filsafat pendidikan yang paling terkenal dewasa ini, yaitu:

  • Esensialisme
  • Perenialisme
  • Progressive
  • Rekunstruksionisme
  • Eksistensialisme

Demikianlah artikel tentang definisi filsafat pendidikan, terimaksih telah membaca, karena dengan membaca akan membuka cendela dunia


Referensi:
  • Pidarta, Made. Landasan Kependidikan: stimulus ilmu pendidikan bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
  • Kaluge, L. dan Sudjijono. Kumpulan materi filsafat ilmu. Unikama 2016
  • Salahudin, Anas. Filsafat pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2011

No comments for "Definisi Filsafat Pendidikan menurut Para Ahli"