Bagaimana Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia

Bagaimana Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia. Pertanian adalah suatu usaha dalam pemanfaatan sumber daya hayati untuk mendapatkan bahan pangan, bahan baku industri, serta bahan energi. Dalam cakupan yang luas, pertanian mencakup segala kegiatan yang melibatkan mahluk hidup, baik tanaman, hewan, dan microbia. Pertanian merupakan bidang yang potensial dalam upaya menyerap tenaga kerja yang semakin membludak dewasa ini, apa lagi kita akan segera merasakan bonus demografi, dimana jumlah usia produktif akan mengalami peningkatan, yang jika tidak ditangani dengan baik justru akan menjadi bencana demografi bagi kita. Oleh sebab itu, kita memerlukan bidang yang dapat digarap secara padat karya. berikut akan kami jelaskan bagaimana strategi pengembangan agrikultur di indonesia, cekidot!.

Indonesia kita kenal sebagai negara kepulauan, dengan luas wilayah perairan/laut lebih besar dari wilayah daratan. Hal ini membuat bidang maritim menjadi sektor potensial untuk dapat ditingkatkan produktifitasnya. Selain wilayah laut, daratan kita juga menyimpan potensi besar untuk dapat dioptimalisasikan.

Potensi daratan dan wilayah perairan kita sangat istimewa, bahkan dalam sebuah lagu digambarkan betapa suburnya daratan kita dengan "tongkat dan kayu jadi tanaman", dan kekayaan wilayah perairan kita juga dilukiskan sangat menawan, hingga "kail dan jala dapat menghidupimu". Ya, memang orang bilang tanah kita tanah surga.

Kita layak bersyukur karena dianugerahi dengan "secuil tanah dari surga", sehingga kita dengan mudah menanam berbagai tanaman produktif. Tak salah memang, kita membaiat diri sebagai negara agraris. Walaupun demikian, jika potensi yang besar tersebut tidak dikelolah dengan baik, maka dunia agrikultur kita tidak akan mampu berbicara besar.

Hal ini terlihat, meskipun indonesia dikenal sebagai negara agraris, namun dalam kenyataannya kita justru tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan kita sendiri, tidak jarang kita malah melakukan impor bahan pangan dari negara lain, ironi memang.

Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa swasembada tidak cukup hanya ditopang oleh sumber daya alam yang kaya, karena masih dibutuhkan kopetensi, kerja keras dan keseriusan dalam mengelola sumber daya yang diberikan Tuhan yang maha esa. Dalam hal ini, negara juga memiliki peran besar dalam mendorong tercapainya pengembangan ekonomi yang ditopang oleh bidang agrikultur, dan bidang maritim tersebut.

Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia

Impor bahan pangan yang dapat diproduksi di dalam negeri adalah merupakan tamparan keras bagi setiap stakeholder yang bekerja dalam bidang pengembangan agrikultur di indonesia, oleh sebab itu swasembada harus dicanangkan sebagai program pokok untuk direalisasikan kedepan.

Bidang agrikultur harus dipromosikan sebagai bidang penggerak perekonomian yang dapat menarik perhatian dari generasi muda/melenial, baik disektor pasca panen maupun terjun dalam upaya budidaya.

Hal ini tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena pada kenyataanya dewasa ini banyak anak muda dari keluarga petani memutuskan untuk bekerja disektor lain. Hal ini menunjukkan bahwa sektor agrikultur belum menjadi profesi yang "cukup membanggakan" bagi generasi penerus bangsa. Jika hal ini terus berlanjut maka boleh jadi di negara agraris ini akan terjadi krisi pangan, oleh sebab itu maka diperlukan setrategi pengembangan agrikultur yang tepat agar swasembada tidak hanya menjadi suatu yang bersifat "halu".

Bagaimana setrategi pengembangan agrikultur di indonesia? Pengembangan bidang agrikultur dapat dilakukan dengan beberapa langkah, diantaranya adalah;

  1. Menerapkan Sistem Ekofarming
  2. Diversifikasi Tanaman
  3. Distribusi Pupuk Secara Merata
  4. Perbaikan Irigrasi Air
  5. Pembangunan dan Perbaikan Sarana Pertanian
  6. Pembukaan Lahan Baru
  7. Mekanisasi Pertanian
  8. Penyuluhan Pertanian
  9. Pembangunan Sarana Distribusi Pertanian
  10. Kemudahan Permodalan

Untuk lebih jelas, Berikut akan kami uraikan beberapa usaha pengembangan potensi agrikultur di indonesia, sebagai berikut;

1 Menerapkan Sistem Ekofarming

Ekofarming merupakan suatu sistem pengolahan lahan yang memperhatikan keseimbangan ekosistem yang ada di sekitar lahan garapan, serta mengintegrasikannya dengan kearifan lokal yang ada.

Bagaimana mengaplikasikan budidaya dengan sistem ekofarming dewasa ini? Tentu tidak memungkinkan lagi menggunakan sistem bajak sawah dengan menggunakan bantuan ternak, apa lagi di sawah yang berpetak luas.

Bagaimana Strategi Pengembangan Agrikultur di indonesia
Gambar hanya Ilustrasi, Sumber pixabay.com
Budidaya yang memperhatikan keseimbangan lingkungan dan mengintegrasikan dengan kearifan lokal tidak berarti kita harus menggunakan alat-alat tradisional, yang jika kita gunakan justru akan memperlambat produktifitas. Bagaimana meningkatkan produktifitas namun ekosistem tetap terjaga? Hal ini dapat kita lakukan dengan menggunakan sistem organik, pupuk organik, dan memastikan ekosistem dapat menguntungkan bagi petani, misalnya.

Seperti ketika menangani hama, kita tidak perlu menggunakan obat kimia, namun lebih baik menggunakan predator alami dari hama tersebut. Hama tikus dapat dilawan dengan predator alaminya di lahan persawahan yaitu ular, dan burung hantu. Bagaimana dengan wereng? Kita dapat menggunakan ikan, atau katak.

2 Diversifikasi Tanaman

Diversifikasi tanaman merupakan upaya pengolahan lahan dengan melakukan penanaman lebih dari satu jenis tanaman. Hal ini dapat membantu petani mencegah potensi kegagalan, karena jika satu tanaman mengalami kegagalan, boleh jadi tanaman lain tidak mengalami hal yang sama.

Keragaman tanaman dalam satu lahan dapat kita lakakukan misalnya dengan menanam jagung bersama dengan timun, jagung dengan kacang tanah, atau padi dengan kacang panjang, dan lain-lain. Diversifikasi budidaya dalam satu lahan juga dapat kita lakukan dengan menambah jenis ternak yang dapat mendukung pembudidayaan tanaman, dan atau sebaliknya. Bila upaya ini berhasil, maka petani akan dapat meningkatkan hasil panennya.

3 Distribusi Pupuk Secara Merata

Ketersediaan pupuk dapat mendukung pengembangan pertanian, hal ini karena tanaman membutuhkan nutrisi yang terdapat dalam pupuk. Namun demikian, fakta dilapangan menunjukkan bahwa petani masih kekurangan suplai pupuk, hal ini mengakibatkan tidak maksimalnya proses budidaya pertanian.

Oleh sebab itu maka pendistribusian pupuk harus dilakukan secara merata, untuk menjaga ketersediaan dan kesetabilan harga. Dengan demikian maka petani akan dengan mudah mendapatkan pupuk, selanjutnya proses budidaya akan dapat dioptimalkan dengan lebih baik.

4 Penyuluhan Pertanian

Umumnya masyarakat bertani karena faktor keturunan, jarang sekali ada orang yang memilih menjadi petani jika memiliki latar belakang keluarga yang memiliki profesi lain. Selain itu, profesi petani juga diturunkan dengan cara tradisional yang membuat petani tidak memiliki kopetensi yang mumpuni, banyak dari mereka tidak memiliki latar belakang keilmuan yang dapat mendukung dunia pertanian.

Hal ini membuat pentingnya adanya penyuluhan pertanian, karena dengan gerakan tersebut maka kita dapat memompa pengetahuan para petani agar mampu mengembangkan dunia yang mereka geluti, membuat teknologi tepat guna, berinovasi, serta mampu mencoba cara-cara baru dalam dunia pertanian.

Dan yang menjadi golnya adalah, petani mampu meningkatkan kesejahteraannya.
5 Perbaikan Irigasi Air
Salah satu hal yang dapat mendukung dunia pertanian adalah adanya irigasi, dengan irigasi maka akan banyak merubah peta pertanian, karena akan banyak lahan yang hanya bisa ditanami saat musim penghujan akan dapat ditanami juga saat musim kemarau.

Namun, pada realitasnya banyak saluran irigasi yang dikelola secara asal-asalan yang membuat petani menanggung kerugian, karena saluran pengairan yang tidak layak, membuat banyak areal yang tidak dapat dialiri air, selanjutnya tanaman akan rusak dan gagal panen.

Oleh sebab itu, perbaikan saluran irigasi menjadi sangat penting dalam upaya untuk pengembangan agrikultur di indonesia, apalagi ketersediaan dana desa yang dapat digunakan untuk keperluan perbaikan irigasi air, maka jika dikelola dengan jujur tentu dapat menunjang pertanian dengan lebih optimal.

6 Pembangunan dan Perbaikan Sarana Pertanian

Strategi pengembangan agrikultur di indonesia mutlak membutuhkan berbagai sarana yang dapat menunjang agrikultur, karena dengan ketersediaan sarana pertanian maka akan memudahkan kegiatar pertanian.

Salah satu bentuk pembangunan sarana pertanian adalah pembangunan waduk pada wilayah yang belum memiliki cadangan air yang mencukupi kala musim kemarau tiba. Selain itu, waduk juga dapat mengatur aliran air, sehingga tidak terjadi banjir saat musim penghujan yang tentu akan mendukung kegiatan pertanian.

Selain  itu, waduk juga akan memunculkan profesi baru, yang artinya akan lebih banyak tenaga kerja yang akan terserap.

7 Membuka Lahan Baru

Indonesia masih memiliki banyak lahan yang tidak produktif, itu artinya akan lebih banyak lahan baru yang dapat dibuka untuk pertanian. Seperti lahan gambut yang selama ini menjadi "pemicu" kebakaran, jika ditangani dengan ilmu dan keseriusan tentu akan menjadi lahan pertanian baru yang produktif untuk tanaman tebu dan padi. Hal ini membutuhkan penelitian yang lebih mendalam dari pihak terkait.

Selain itu juga masih banyak lahan yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman jagung misalnya, yang tidak membutuhkan terlalu banyak air.

Walaupun pembukaan lahan baru dapat meningkatkan produktifitas agrikultur, namun pembukaan lahan baru tetap harus memperhatikan keseimbangan lingkungan serta kearifan lokal dari masyarakat yang terdampak.

8 Mekanisasi Pertanian

Mekanisasi pertanian dapat menunjang efektifitas dan efesiensi kegiatan pertanian, jika sebelumnya membajak dengan bantuan ternak membutuhkan waktu berhari-hari, maka dengan bantuan mesin kegiatan itu dapat dilakukan dengan lebih cepat.

Walaupun demikian, mekanisasi pertanian menjadi buah simalakama yang harus kita telan, pasalnya dengan mekanisasi tentu akan banyak tenaga kerja yang akan tersingkir, misalnya tenaga tanam padi (buruh tandur) akan tersingkirkan dengan hadirnya mesin tanam yang mampu menanam dengan lebih cepat dan efesien, yang hanya membutuhkan (2) dua operator mesin. Demikian pula yang terjadi pada kegiatan panen.

Oleh sebab itu, mekanisasi pertanian harus tetap memperhatikan kearifan lokal serta menyediakan antisipasi pada tenaga kerja yang akan tersingkir dari proses mekanisasi pertanian.

9 Pembangunan Sarana Distribusi Pertanian

Hal yang tidak kalah penting dari semua strategi pengembabgan agrikultur tersebut adalah pembangunan sarana distribusi pertanian, karena dengan sarana distribusi yang mumpuni akan membuat bibit, pupuk, serta hasil panen yang dapat terdistribusi dengan lebih mudah. Salah satu bentuk dari pembangunan sarana distribusi adalah

Hal ini berarti akan memangkas biayah yang harus dikeluarkan petani untuk melakukan kegiatan pertanian, yang juga berarti lebih banyak uang yang dapat disimpan.

10 Pengembangan Agrikultur dengan Kemudahan Permodalan

Permodalan menjadi masalah krusial bagi setiap sektor usaha, tidak terkecuali bidang pertanian. 

Sulitnya dalam mengakses permodalan dimasa tanam, baik untuk penyiapan lahan, maupun untuk pembelian bibit dan pupuk, serta obat-obatan, tak jarang membuat para petani mudah terjerumus dalam jasa pinjaman modal dengan bunga yang sang sangat mencekik.

Hal ini membuat petani masuk dalam lingkaran syetan, gali lubang tutup lubang, ketika masa tanam menghutang, dan ketika panen harus membayar hutang dengan bunga yang besar. Oleh sebab itu, diperlukan akses permodalan pertanian yang pro terhadap usaha pengembangan dunia agrikultur, dengan bunga rendah.

Demikianlah artikel tentang Bagaimana Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia, bagaimana menurutmu, cara paling tepat untuk pengembangan agrikultur di daerahmu?

No comments for "Bagaimana Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia"