Teori-teori Perkembangan Menurut Para Ahli

Teori Perkembangan Menurut Para Ahli
Ilustrasi Psikologi Perkembangan
Pada artikel kali ini, kami akan mencoba menjelaskan beberapa teori psikologi perkembangan menurut para ahli, dan yang pertama dibahas adalah pengertian paikologi perkembangan, dan selanjutnya adalah teori-teori perkembangan, hal ini penting untuk difahami bagi pihak yang terkait untuk mengerti bagaimana cara seorang anak menjalani proses perkembangan tersebut, agar kita sebagai guru, orang tua, lingkungan, dan masyarakat sosial pada umumnya tidak salah dalam bertindak, atau sekedar berasumsi sekalipun.

Sebelum kita membahas tentang perngertian psikologi perkembangan, terlebih dahulu kita harus memahami apa perbedaan antara perkembangan dengan pertumbuhan, oleh karena itu akan sedikit kami jelaskan di sini. Pertumbuhan biasanya merupakan pertambahan terkait dengan fisik, misalnya tumbuh besar, atau tumbuh tinggi. Sedangkan perkembangan adalah perubahan terkait dengan mental, contoh perkembangan adalah anak-anak menjadi dewasa, dan sebagainya.

A. Pengertian Psikologi Perkembangan

Terdapat beberapa pengertian tentang psikologi perkembangan menurut ahli, sebagai berikut;

Pertama, Menurut Chaplin dalam Syamsu Y. (2012) menjelaskan bahwa "psikologi perkembangan adalah salah satu cabang psikologi yang mempelajari proses perkembangan individu, mulai dari sebelum dan msa sesudah kelahiran, beserta dengan kematangan perilaku".

Pengertian yang kedua disampaikan oleh Ross V. dalam Syamsu Y. (2012) bahwa cabang psikologi mempelajari perubahan tingkah laku serta kemampuan mulai dari masa konsepsi sampai mati".

Uraian teraebut di atas menunjukkan bahwa psikologi perkembangan adalah salah satu cabang psikologi yang mengkaji perubahan tingkah laku serta proses perkembangan seorang individu mulai dari sebelum (konsepsi) maupun setelah kelahiran, sampai mati.

Psikologi sendiri merupakan suatu kajian ilmu yang mencoba memberikan gambaran dan analisa mendalam tentang perubahan tingkah laku seorang individu selama hidupnya. Pada mulanya, kajian ilmu ini hanya memberikan analisis tentang perubahan perubahan tingkah laku pada masa anak-anak, namun pada perkembangannya kajian ilmu ini meluas hingga pada hubungan perubahan tingkah laku pada masa kecil dan efek tak langsungnya pada kehidupannya saat ini.

Psikologi perkembangan meyakini bahwa banyak hal yang dapat mempengaruhi kepribadian, moralitas, kecerdasan, serta perilaku individu dalam mempengaruhi suatu kondisi.

Artikel ini akan berusaha menjelaskan berbagai teori tentang kajian ilmu psikologi perkembangan, diantaranya adalah;
  • Teori perkembangan kognitif
  • Model Piaget
  • Model Pemrosesan Informasi
  • Teori Perkembangan Model Kognisi Sosial
  • Pendekatan Belajar atau Lingkungan
  • Pendekatan Etologi
  • Teori psikodinamik
  • Pendekatan Imam Ghozali

B Teori Perkembangan

Secara garis besar, terdapat tiga teori besar yang digunakan dalam kajian psikologi perkembangan. Teori atau pendekatan yang pertama adalah pendekatan perkembangan kognitif, pendekatan belajar atau lingkungan, dan selanjutnya adalah pendekatan etologis. Selain itu, juga masih terdapat pandangan lain yang datang dari dunia islam, salah satunya adalah pendekatan dari Imam Al-Ghozali. 

Untuk lebih mudah memahami berbagai perdektan dalam psikologi perkembangan, mari kita ikuti penjelasan berikut;

1 Pendekatan Perkembangan Kognitif

Pendekatan perkembangan kognitif merupakan pendekatan yang berdasar pada asumsi bahwa semua tingkah laku anak berdasar pada berbagai pengalaman dan pengetahuan yang berhasil dikontruksi/terstruktur dalam berbagai aspeknya.

Terdapat tiga model dalam pendekatan perkembangan kognitif ini, yaitu;

a Model Piaget

Piaget menggambarkan perkembangan manusia kedalam dua konsep, yaitu fungsi dan struktur. Fungsi diartikan sebagai serangkaian mekanisme biologis bawaan yang dimiliki oleh setiap orang, yang digunakan untuk dapat melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan.

Sementara itu, struktur kognitif metupakan keterampilan, serta pola-pola kegiatan yang fleksibel, yang dengannya anak dapat memahami lingkungan, konsep ini lebih dikenal dengan istilah "Skema".

Skema merupakan suatu proses dimana anak memahami lingkungan, Syamsu Y. (2012) mengungkapkan bahwa skema terdiri dari dua elemen, yaitu (1) objek dan (2) rekasi. Dalam hal ini, anak melakukan penyusunan pengetahuan terhadap lingkungan adalah dengan merespon, atau memberikan perlakuan terhadap benda tersebut.

Piaget memberikan contoh tentang bagaimana pengetahuan anak tentang bola (objek) disusun. Anak akan memberikan perlakuan, atau melakukan sesuatu terhadap objek tersebut, (Misalnya, memegang, melempar, menendang, dan memukul) dan setiap perlakuan-perlakuan yang dilakukan anak terhadap bola (objek) akan tersusun. Dengan kata lain, pengetahuan anak terhadap lingkungan diperoleh melalui kegiatan-kegiatan.

Dalam penyusunan suatu pengetahuan, piaget mengelompokkan kedalam dua kategori, yaitu; 
  • (1) Organisasi, yang merujuk pada fakta dimana semua struktur kognitif saling berhubungan.
  • (2) Adaptasi, atau penyesuaian. Adaptasi terdiri dari dua subproses, yang pertama adalah Asimilasi, yaitu kecenderungan untuk memahami pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan yang telah ada sebelumnya, dan yang kedua adalah Akomodasi, yaitu perubahan struktur kognitif akibat adanya pengetahuan yang berbeda, atau benar-benar baru.

b Model Pemrosesan Informasi

Pendekatan psikologi perkembangan model pemrosesan informasi merumuskan bahwa kognisi manusia sebagai suatu yang terbagi kedalam tiga proses, dimana didalamnya terdapat mekanisme input, proses, dan output sebagai hasil.

  • (1) Input, yaitu suatu bentuk informasi yang didapat melalui lingkungan atau stimulus-stimulus yang masuk melalui reseptor panca indera, baik dalam bentuk suara, pengelihatan, maupun oleh indera perasa.
  • (2) Proses, merupakan serangkaian mekanisme otak untuk merubah, mengolah, menjadikan simbol-simbol, membandingkan dengan informasi yang sudah ada, menyimpan dalam memori, serta akan menggunakannya ketika dibutuhkan, dan
  • (3) Output, merupakan suatu bentuk hasil dari kedua proses (1) & (2) yang dapat berupa perilaku, berbicara, interaksi dan sebagainya.

c Model Kognisi Sosial

Model ini dicetuskan oleh seorang ahli psikologi dari Rusia, Lev Vigotsky. Model kognisi sosial merupakan satu model pengetahuan sosial dan hubungan interpersonal, dalam model ini ditekankan adanya pengaruh lingkungan terhadap pembentukan kognitif.

Dalam model kognisi sosial, kebudayaan memiliki peran penting dalam penyusunan pengetahuan dari seorang anak, dimana anak akan mendapatkan bagaimana cara berpikir dan berperilaku dari kebudayaan/lingkungan.

Selain itu, dalam interaksi tersebut, anak akan menginternalisasi nilai yang ada di lingkungan, sementara itu, anak juga akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan atau orang lain, dimana mereka akan saling tukar pengetahuan, pengalaman, dan lain-lain.

2 Pendekatan Belajar atau Lingkungan

Teori perkembangan selanjutnya berasal dari pendekatan belajar atau pembentukan, dimana seorang individu akan melakukan proses belajar dalam kehidupannya, dimana akan ada perilaku yang ditinggalkan karena tidak sesuai, dan juga terdapat perilaku yang diperkuat karena dianggap memiliki kesesuaian atau keinginan dari individu tersebut.

Dalam pendekatan behavioristik ini, dikenal dua teori yang sangat terkenal, yaitu "Stimulus-Respon" dari pavlov dan "perilaku yang dikondisikan" oleh B.F. Skiner. Yang selanjutnya lebih dikenal denga teori pembentukan dalam psikologi pendidikan.

(1) stimulus-respon berarti perilaku akan muncul hanya ketika terdapat respon yang mendahuluinya. Hal ini merupakan kesimpulan dari sebuah eksperimen ivan pavlov yang dilakukan terhadap seekor anjing, dimana ketika anjing tersebut diberi rangsangan (stimulus) anjing tersebut selalu memberikan respons.

Dalam praktek sehari-hari disekolah misalnya, anak akan bersemangat untuk mengerjakan soal didepan kelas ketika diberikan pujian, atau motivasi.

(2) teori operant conditioning/ perilaku yang dikondisikan. Dalam teori ini, diyakini bahw perilaku yang mendapat stimulus akan cenderung diperkuat, sementara perilaku yang tidak dirasakan manfaatnya oleh seorang individu akan ditinggalkan.

Sebagai contoh teori perkembangan ini adalah, saat anak mampu mengerjakan ulangan harian dan seorang memberikan apresiasi berupa bintang, maka anak tersebut akan cenderung mengulangi perilaku tersebut.

Dan sebaliknya, jika suatu perilaku tidak diikuti dengan stimulus maka perilaku tersebut akan mulai ditinggalkan/menghilang.

Selain dua teori di atas, terdapat satu teori lagi yang dapat digunakan sebagai rujukan dalam proses perkembangan anak. Teori tersebut diungkapkan oleh Albert Bandura dengan teori "modeling" dimana dalam konsep ini diyakini bahwa proses belajar terjadi ketika seorang anak (observer) tingkah lakunya berubah sebagai hasil dari pandangannya terhadap perilaku seorang model. Model tersebut dapat berupa guru, orang tua, teman, bintang fim, dan lain-lain.

Menurut teori ini, belajar melalui "observasional learning" atau modeling melibatkan empat tahapan, sebagai berikut;
  • (1) Attention, terjadi dimana anak mulai memberikan perhatian pada tingkah laku model
  • (2) Retention, proses untuk upaya memasukkan informasi tentang model kedalam memoru,
  • (3) Production, yaitu proses mengontrol bagaimana anak dapat mereproduksi respon atau tingkah laku model, dan
  • (4) Motivasional, merupakan proses memilih perilaku model yang hendak coppy, atau imitasi oleh anak

3 Pendekatan atau teori Etologi

Teori perkembangan dari pendekatan Etologi merupakan satu pendekatan yang diilhami oleh satu teori besar tentang evolusi Charles Darwin, dimana dalam pendekatan etologi ini dipercaya bahwa proses perkembangan banyak dipengaruhi oleh mekanisme genetika, dan mekanisme biologis.

Lorenz dan Tinberger merupakan dua orang pencetus gerakan etologi, mereka mengidentifikasi karakteristik perilaku bawaan kedalam empat kategori, yaitu (a) universal, (b) stereotip, (c) bukan hasil belajar, (d) minim pengaruh lingkungan.

4 Teori Psikodinamik

Teori psikodinamik menekankan pada faktor emosi, motivasi, dan lain-lain. Teori ini meyakini bahwa perkembangan seorang individu terkait erat dengan konflik-konflik yang terjadi selama masa kanak-kanan. Selain itu, teori ini juga beranggapan bahwa perkembangan individu bersifat sangat dinamis dipengaruhi oleh faktor individual, emosional dan sosial.

Pencetus teori perkembangan psikodinamik yang sangat terkenal adalah Sigmund Freud dengan teori psikoanalisa, dan Erik Erikson dengan teori psikososial.

a) Dalam Teori yang dikembangkan oleh freud, beliau mengungkapkan bahwa kepribadian seseorang terdapat pengaruh pada alam bawah sadar, hal ini berarti bahwa setiap peristiwa yang terjadi selama masa kecil secara tidak langsung akan mempengaruhi kepribadian dari seseorang.

Freud menyebutkan jika kepribadian seseorang dibangun atas tiga struktur, yaitu id, ego dan super ego. Id adalah kepribadian individu yang sesungguhnya, dan ego adalah suatu kepribadian yang dibentuk oleh tuntutan realitas, sementara super ego merupakan badal moral kepribadian seseorang.

b) teori perkembangan erik erikson, atau yang biasa disebut psikososial menyebutkan bahwa kepribadian seseorang dipengaruhi oleh seluruh peristiwa psikososial yang dialami individu sepanjang hidupnya. Teori ini juga disebut sebagai kelanjutan dari teori psikoanalisis yang dikembangkan oleh freud.

5 Pendekatan Imam Ghozali

Imam ghozali menjelaskan jika seorang anak terlahir dengan membawah fitrah yang seimbang dan sehat, kedua orang tualah yang kemudian menjadikannya meyakini suatu agama. Dalam hal ini, perkembangan seorang anak dapat dipengaruhi oleh lingkungan yang melingkupinya selama hidup.

Untuk dapat mendidik anak agar berkembang dengan akhlak mulia, maka ada beberapa hal yang kemudian harus diperhatiakan;
  • (a) menjauhkan anak dari pergaulan yang tidak baik
  • (b) pembiasaan sikap sopan santun
  • (c) memberikan "reward and punishment"
  • (d) pembiasaan berpakaian bagus, bersih dan rapi
  • (e) olah raga
  • (f) menanamkan sikap sederhana
  • (g) membolehkan bermain setelah belajar

Demikianlah artikel/makalah tentang teori-teori perkembangan menurut ahli, semoga memberikan gambaran untuk dapat memahami bagaimana perkembangan yang terjadi pada seorang individu.

Sumber gambar: pixabay.com
Sumber utama:
1 Yusuf, syamsu (2012), Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung, Remaja Rosdakarya

2 Dosenpsikologi

No comments for "Teori-teori Perkembangan Menurut Para Ahli"