Kita Adalah Apa Yang Kita Follow di Medsos

Kita Adalah Apa Yang Kita Follow di Medsos
Sumber: pixabay.com
Sipa kita? Walaupun pertanyaan sederhana, namun sering kali kita kesulitan untuk menjawab soal satu ini. Pertanyaan ini membutuhkan perenungan yang cukup mendalam untuk mendapatkan jawaban yang jujur dalam diri kita. Di bangku perkuliahan misalnya, pertanyaan ini akan dijawab dengan melihat sisi filosofisnya, seperti; “kita adalah apa yang kita makan”, “kita adalah apa yang kita baca”, dan masih banyak lagi.

Kita Adalah Apa Yang Kita Follow

Secara sederhana, kita adalah apa yang kita lakukan sehari-hari, apakah pelajar, guru, petani, buruh, pegawai, pengusaha, dokter dan seterusnya. Namun demikian, kadang profesi atau kegitan kita sehari-hari tidak cukup jujur untuk menggambarkan jati diri kita yang paling dalam. Oleh sebab itu kadang jawaban itu tidak mampu mengungkap kepribadian kita yang sesungguhnya.

Dalam artikel ini kami akan mencoba memberikan alternatif jawaban untuk menjawab pertanyaan “siapa kita?, kita adalah?” selain jawaban profesi yang kita lakukan sehari-hari.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Pikiran

Manusia memiliki perilaku yang dapat berubah-ubah sejalan dengan faktor-faktor internal dan eksternal yang melingkupi individu tersebut, oleh sebab itu tidak cukup satu sifat untuk menggambarkan seorang manusia. Hal ini menyebabkan satu sifat yang kita prediksikan mungkin akan selalu memiliki tingkat akurasi yang kurang tepat dimasa yang akan datang.

Jika hari ini ada orang “jahat” misalnya, maka boleh jadi karena dinamika yang terjadi di luar maupun di dalam diri individu tersebut sehingga dia akan berubah di masa yang akan datang menjadi orang yang baik, hal ini dapat kita lihat dalam fenomena mantan narapidana yang bertaubat, dan berubah menjadi seorang ustadz, atau sebaliknya kita juga melihat fenomena orang baik yang menjadi pejabat lalu tersangkut kasus korupsi.

Perubahan, atau dinamika yang terjadi pada diri seorang individu segaris dan sejalan dengan “pengetahuan” yang dimiliki, dan didapatkan pada waktu tertentu. Jika pengetahuan kita banyak diisi oleh kearifan-kearifan dalam kehidupan, maka sikap kita tentu akan merepresentasikan pengetahuan-pengetahuan tersebut, dan begitu seterusnya bila pengetahuan kita diisi oleh hal-hal unfaedah maka beberapa sikap dan perilaku kita akan cukup menggambarkan hal tersebut.

Perubahan perilaku sangat dimungkinkan untuk seseorang dalam waktu yang sangat singkat, dalam masyarakat jawa misalnya, orang yang memiliki perubahan sikap yang signifikan dalam waktu yang singkat diungkapkan dengan kalimat “isuk tempe, sore dele”, bisa jadi seseorang dipagi hari memiliki watak dan sikap terhadap suatu objek yang sangat berbeda ketika masuk waktu sore hari.

Walaupun perubahan sikap dalam waktu singkat yang digambarkan oleh peribahasa dari masyarakat jawa tersebet bermakna negatif, atau sesuatu yang tidak diharapkan oleh masyarakat, namun hal tersebut menunjukkan bahwa perubahan sikap sangat mungkin terjadi pada diri seorang individu.

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan pikiran dan sikap adalah sebagai berikut;

1. Faktor Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan satu hal yang sangat signifikan dalam mempengaruhi pola fikir seseorang. Seorang dengan latar belakang berbeda biasanya akan memiliki sudut pandang yang bervariasi terhadap satu objek yang sama, hal ini dipengaruhi oleh kemampuan kognitif seorang dalam menggali suatu persoalan, yang dimana orang dengan tingkat “pendidikan” lebih tinggi umumnya akan memiliki kemampuan berfikir lebih dalam dan sistematis, jika dibandingkan dengan orang dengan latar belakang pendidikan lebih rendah, misalnya.

Namun demikian, tidak serta merta orang dengan tingkat pendidikan yang sama akan memiliki pola berfikir yang sama, karena secara kuantitatif memang mereka memiliki tingkat pendidikan yang sama, tetapi secara kualitatif pengalaman mereka tidak jarang sangat bervariasi karena kecenderungan, minat, dan kemauan yang berbeda selama masa menyelesaikan pendidikan tersebut.

2. Faktor lingkungan

Lingkungan menjadi salah satu faktor ekstrinsik dalam pembentukan perilaku, hal ini cukup memberikan gambaran kenapa orang yang terlahir, dan berkembang dalam lingkungan yang kondusif/mendukung perkembangan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sukses dimasa depan.

Selain itu, konsep-konsep yang telah ada pada lingkungan yang mendukung perkembangan anak akan dengan mudah diwariskan pada anak tersebut melalui proses sosialisasi serta pembudayaan. Oleh sebab itu, dua anak yang terlahir dalam latar belakang lingkungan yang berbeda pada umumnya akan memiliki etos yang tidak sama, baik yang berkaitan dengan persoalan pendidikan, pandangan hidup, karier, asmara, ataupun keuangan.

3. Pergaulan

Faktor pergaulan dipercaya sangat mempengaruhi dalam upaya untuk pembentukan perilaku seorang individu, hal ini disebabkan oleh adanya pengetahuan, yang diberikan oleh pergaulan yang melingkupi masa perkembangan seorang individu yang disebabkan oleh adanya “transfer of knowledge” dari orang lain kepada seorang individu tersebut.

Adanya transfer pengetahuan pada lingkaran pergaulan seseorang pada akhirnya dapat membuat adanya kesamaan perspektif dalam kelompok tersebut. Oleh sebab itu, pada umumnya orang pada satu komunitas akan memiliki sudut pandang yang relatif sama dalam berbagai isu.

Faktor Kebiasaan yang dapat mempengaruhi Perubahan Pikiran

Kebiasaan merupakan suatu hal yang diulang-ulang dalam suatu priode tertentu, misalnya kebiasaan dalam berolah raga, membaca, mendengarkan musik, dan lain-lain.

Kebiasaan sangat memberikan pengaruh terhadap cara pandang seorang individu terhadap suatu realitas, misalnya orang yang memiliki kebiasaan olah raga dan seorang seniman akan memiliki pandangan yang berbeda terhadap persoalan “merok*k”, hal yang sama juga akan terjadi pada persoalan seputar politik, kebudayaan, dan lain-lain.

Faktor Intrinsik (faktor dalam diri sendiri)

Sebagaimana beberapa faktor ekstrinsik yang disampaikan di atas, tidak kalah bepengaruh dalam menentukan pola berfikir seseorang adalah faktor dari dalam diri sendiri, dimana faktor ini dapat berupa kecenderungan, ketertarikan, dan kemauan yang terdapat pada diri seorang secara personal. 

Secara umum, manusia memiliki pola yang sangat dinamis, oleh sebab itu tidak cukup kita melihat kepribadian seorang individu hanya dengan satu indikator saja, maka kemudian faktor-faktor lain juga harus dijadikan sebagai bahan perbandingan.

Kita Adalah Apa Yang Kita Follow di Medsos (Media Sosial)

Banyak hal yang dapat mempengaruhi alam pikiran kita, mulai dari pengetahuan, pengalaman, renungan, ilmu, sampai pada sekedar cerita-cerita fiktif yang disajikan oleh berbagai film yang kita konsumsi.

Semua hal yang dapat kita rasakan dengan indera akan membuat kita memiliki perspektif, atau sudut pandang tertentu pada objek tersebut. Oleh sebab itu, maka setiap pengetahuan yang kita miliki akan berperan besar terhadap polah konsep, pikiran bahkan berbagai hasil perspektif yang kita hasilkan dari suatu perenungan.

Revolusi industri 4.0 memberikan satu perspektif baru pada pola perilaku manusia, hal ini menyusul mudahnya setiap orang untuk dapat mengakses informasi, mulai dari hal yang aktual, faktual, hal-hal imajinatif, serta tidak ketinggalan berbagai berita bohong yang berseliweran dilayar kaca, yang setidaknya dimulai dengan hadirnya berbagai platform media sosial (social media) yang sangat digemari oleh masyarakat dewasa ini.

Algoritma yang dibangun dalam sosial media dapat menentukan setiap orang yang memiliki minat yang sama akan berada dalam satu gelembung, mereka akan bergaul, dan tinggal dalam lingkungan maya yang sama, hal ini dapat berdampak pada terseragamnya pengetahuan, dan pengalaman berselancar di dunia maya, dan dalam jangka panjang akan membuat orang-orang yang berada dalam satu gelembung akan memiliki pola berfikir yang nyaris seragam karena kesamaan konten-konten yang dikonsumsi.

Kembali pada pertanyaan awal, siapa kita? Maka pertanyaan ini dapat kita jawab dari akun apa saja yang kita ikuti, pencarian apa saja yang kita cari di media sosial, dan konten apa saja yang direkomendasikan media sosial kepada kita. Oleh sebab itu, maka siapa kita? Kita adalah apa yang kita ikuti di media sosial (social media).

Demikianlah artikel yang mengulas seputar pertanyaan tentang “siapa kita?”, Kita Adalah Apa Yang Kita Follow di Medsos. Sebagai penutup, Medsos tidak hanya mendefinisikan siapa sesungguhnya kita, namun medsos juga dapat memberikan pengaruh terhadap berbagai hal yang menyangkut kepentingan publik. Oleh sebab itu, bijak dalam menggunakan sosial media adalah langkah awal untuk menyelamatkan diri sendiri maupun orang lain.

No comments for "Kita Adalah Apa Yang Kita Follow di Medsos"