Definisi Belajar Menurut Para Ahli: Proses, Faktor, Dan Pandangan Berbagai Aliran

Sebelum kita maulai pembahasan lebih lanjut tentang belajar, ada sedikit pertanyaan yang harus kita jawab, misalnya, kenapa anak harus belajar? dan mengapa juga seorang anak manusia harus dididik?. Berbeda dengan anak mahluk mamalia yang lain, manusia memiliki kondisi yang sangat rentan ketika baru dilahirkan, hal ini sangat jauh misalnya jika harus dibandingkan dengan anak sapi, ataupun hewan mamalia lainnya.

Definisi Belajar Menurut Para Ahli: Proses, Faktor, Dan Pandangan Berbagai Aliran psikologi
seorang anak sedang belajar bersama orang ibunya menggunakan fasilitas komputer| Sumber; Pixabay.com

Definisi Belajar Menurut Para Ahli, Proses, Faktor, Dan Pandangan Berbagai Aliran Psikologi

Terasa agak tidak seimbang memang jika harus dibandingkan, namun kita hanya ingin mengetahui bahwa betapa memang anak manusia yang baru dilahirkan adalah mahluk yang paling lemah diantara mahluk mamalia yang lainnya. Oleh sebab itu mereka membutuhkan perlindungan ekstra oleh manusia lain disekelilingnya, terkhusus adalah kedua orang tuannya.

Disisi lain, manusia merupakan mahluk sosial budaya, yang membangun pengetahunnya dari pola pengetahuan yang telah dikembangkan oleh masyarakat sebelumnya, hal ini sangat berbeda dengan hewan lain yang “pengetahuannya” hanya diperoleh dari dorongan dasar seperti makan, mempertahankan diri, berkembang biak, dll, misalnya.

Oleh sebab itu, manusia secara keseluruhan memerlukan manusia sekitarnya untuk sekedar bertahan hidup saat setelah dilahirkan, dan seterusnya untuk belajar mengenai bagaimana kehidupa sosialnya kelak, hingga menjadi manusia dewasa.

Artikel ini akan membahas bagaimana pengertian belajar menurut para ahli, bagaimana proses belajar berlangsung, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dan konsep-konsep dasar tentang belajar menurut beberapa aliran.

Pengertian Belajar Menurut Para Ahli

Belajar menjadi suatu yang sangat penting bagi manusia, utamanya bagi umat islam, misalnya, yang secara khusus dalam khasanahnya memiliki anjuran yang sangat keras bagi para pemeluknya untuk senantiasa belajar, bahkan mulai dari buaian ibu hingga meninggal dunia.

Sebagai landasan awal untuk mengurai apa sesungguhnya yang disebut sebagai “belajar”, terlebih dahulu kita harus mengetahui definisinya. Para ahli mendefinisikan belajara sebagai;

  1. Hilgard dan Bower, mendefinisikan bahwa belajar berhubungan tingkah laku seseorang, serta sikap terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman..
  2. Gagne, belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa dengan sedemikian rupa, sehingga perbuatan (performance) nya berubah dari kondisi sebelum mengalami situasi ke waktu sesudah memperoleh situasi.
  3. Morgan mengungkapkan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagaihasil dari latihan, ataupun pengalaman.

Dari ketiga pengertian di atas maka dapat kita ambil pengertian bahwa belajar merupakan suatu proses pemberian tindakan, stimulus, latihan yang mengakibatkan terjadinya perubahan performance, dan tingkah laku yang relatif tetap.

Belajar Menurut Pandangan Tokoh-tokoh Islam

a) Belajar Menurut Al-Ghozali

Menurut al-ghozali belajar merupakan suatu usaha yang dialakukan seseorang untuk mencari ilmu, oleh sebab itu belajar tidak terlepas dari ilmu yang akan dipelajarinya. Menurutnya ilmu dibagi menjadi dua, yaitu ilmu sebagai proses dan ilmu sebagai objek;

Pertama, ilmu sebagai proses berarti ilmu yang diperoleh melalui penginderaan (hissiyah), ilmu yang diperoleh dari kegiatan berpikir (ilmu aqliyah), dan ilmu ladunni, yaitu ilmu yang diperoleh langsung dari allah.

Kedua, dalam klasifikasi ilmu sebagai objek, alghozali membaginya menjadi tiga (3), yaitu;

  1. Ilmu pengetahuan yang tercela secara mutlak,
  2. Ilmu yang terpuji, baik sedikit maupun banyak, dan
  3. Ilmu yang dalam kadar tertentu menjadi terpuji, namun jika didalami menjadi tercela, seperti ilmu tentang ketuhanan, cabang ilmu filsafat.

Adapun cara memperoleh sebuah ilmu, alghozali berpendapat bahwa ada ilmu yang harus diperoleh melalui cara berpikir sistematis, dan metodik, yang dilakukan secara konsisten serta bertahap melalui pengamatan, penelitian, percobaan, dan penemua. Proses ini disebut dengan ilmu kasbi (hushuli). Dan yang kedua, ilmu ladinni yang didapa langsung dari allah, tanpa melalui proses ilmiah pada umumnya, ilmu datang melalui proses pencerahan dengan hadirnya cahaya keilahian dalam Qolb.

Dalam konsep yang disampaikan oleh ghozali, seorang yang ingin mendapatkan sebuah ilmu harus terlebih dahulu melakukan penyucian jiwa (tazkiyah al-nafs) dengancara berpuasa, ataupun berdzikir, khususnya dalam usaha untuk mendapatkan ilmu ladunni.

b) Belajar Menurut Al-Zarnuji

Al-Zarnuji menjadi tokoh yang sangat fenomenal dalam dunia pendidikan Indonesia, khususnya pendidikan dalam pesantren hal ini karena pesantren kebanyakan menjadikan rujukan kitab Ta’lim al-muuta’alim yang merupakan karyaal-zarnuji.

Menurut Zarnuji ilmu pengetahuan dibagi menjadi empat, yaitu ilmu yang wajib dicari oleh seluruh ummat muslim (fardu ‘ain), seperti ilmu tentang syariat. Kedua, ilmu fardhu khifayah yang merupakan ilmu yang tidak harus dicari setiap muslim, jika sudah ada yang mempelajarinya, yang termasuk dalam kategori ini adalah ilmu astronomi, ilmu pengobatan, dan lain-lain. dan ketiga ilmu haram, yaitu ilmu yang dianggap tidak bermanfaat, seperti ilmu nujum. Kempat, ilmu jawaz, yaitu ilmu yang hukum mempelajarinya adalah boleh, karena bermanfaat bagi manusia, seperti ilmu kedokteran.

Adapun tujuan belajar menurut al-zarnuji adalah untuk

  • Mencari keridhaan allah,
  • Memperoleh kebahagiaan dunia daa akhirat,
  • Berusaha memerangi kebodohan,
  • Mengembangkan dan melestarikan ajaran islam, dan
  • Mensyukuri nikmat allah.

Bagaimana Proses Belajar Berlangsung?

Secara umum, belajar merupakan sebuahproses fisik maupun mental yang dilakukan oleh seorang individu yang dapat menimbulkan perubahan performance, sikap, dan perilaku yang relatif menetap. Lalu bagaimana proses belajar pada seseorang berlangsung?

Jerome s. Brunner mengungkapkan bahwa dalam proses belajar terjadi dalam beberapa tahapan mulai dari fase informasi, hingga fase praktek latihan, sebagai berikut;

  • Fase informasi, merupakan satu tahap dimana seorang individu menerima informasi yang mungkin dapat menambah, memperdalam, informasi baru, dan informasi lainnya.
  • Tahap tranformasi, informasi yang telah diperoleh kemudian akan dianalisis, ditranformasikan, diubah menjadi informasi konseptual, abstrak yang dapat digunakaan sewaktu-waktu bila diperlukan.
  • Fase evaluasi, disini seorang siswa akan berusaha mencari tahu sampai dimana kemanfaatan materi, atau informasi yang ia terima sebelumnya untuk memahami, dan atau menyelesaikan masalah lain yang mungkin dihadapi dimasa yang akan datang.

Bandura, seorang tokoh behavioristik mengungkapkan bahwa dalam proses belajar akan terjadi dalam tahap-tahap;

  1. Tahap Perhatian (Attantional Phase), pada tahap ini seorang peserta didik akan berusaha memusatkan perhatian pada materi yang ingin diperhatikan karena belum dimengerti, atau masih baru, atau mungkin unik.
  2. Tahap Penyimpanan dalam ingatan (pretention phase), dimana individu akan memproses dan menyimpannya kedalam memori.
  3. Tahap Reproduksi (Reproduction phase), tahap ini siswa/individu akan memproduksi kembali segala bayangan, simbol, dan pengertian yang telah mereka serap. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat, atau melakukan sesuatu yang telah mereka pahami/serap.
  4. Tahap Motivasi (Motivation phase), pada tahap ini seorang siswa akan membuat doronganyang dapat menjadi penguatan.

Beberapa Teori tentang Belajar

Untuk memahami bagaimana sebenarnya konsep belajar kita perlu untuk melihatnya kedalam berbagai konsep yang telah dikembangkan oleh para ahli, diantara teori-teori yang paling terkenal tersebut adalah;

  • Konsep Belajar Behaviorisme, aliran ini beranggapan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah-laku dari adanya interaksi dengan stimulus dan respon. Adapun tokoh yang termasuk dalam aliran ini adalah Ivan Pavlov, Edwiard Lee Throndike, Burrhus Frederic Skinner, Edwin R Gutrie, Clark Hull.
  • Konsep belajar Kognitivisme, melihat bahwa belajar merupakan interaksi antara aktivitas mental dengan lingkungan senhingga menimbulkan pengetahuan atau perubahan perilaku. Adapun yang termasuk dalam konsep belajar ini adalah, Teori Gestalt; tokohnya adalah Max Wertheimer, Wolfgang kohler, dan Kurt Koffka.
  • Konsep belajar Konstruktivisme, menyatakan bahwa belajar merupakan kemampuan mental dan aktivitas individu yang membantunya membangun sebuah basis pengetahuan. Teori ini mempelajari tentang bagaimana mempelajari, atau membuat perspektif, makna tentang berbagai hal dari pengalaman seorang individu. Teori ini disampaikan oleh Jean Piaget, dan Vygotsky.
  • Konsep belajar humanisme, adalah sebuah teori yang memanusiakan manusia, dimana seorang individu atau peserta didik dianggap mampu menggali kemampuannya sendiri untuk diterapkan kedalam kehidupannya. Teoritisi yang masuk dalam konsep ini adalah john P. Miller, dan howard Gardner.

Pembahasan tentang teori-teori pembelajaran di atas akan dibahas dalam bagian tersendiri.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Dalam suatu kelas sedang berlangsung proses pembelajaran matapelajaran psikologi, setiap peserta didik mendapatkan materi, dan perlakuan yang sama, dan setelah materinya habis dilakukanlah proses evaluasi, dan didapati ternyata kemampuan peserta didik dalam memahami materi tingkatnya berbeda-beda. Apa yang menyebabkan hal itu?

Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi proses belajar, diantaranya adalah factor yang ada dalam diri individu, dan faktor diluar individu, atau faktor lingkungan;

  1. Kematangan/pertumbuhan
  2. Kecerdasan/Intelehensi
  3. Latihan dan Ulangan
  4. Motivasi
  5. Sifat-sifat pribadi seseorang
  6. Keadaan keluarga
  7. Guru dan cara mengajar
  8. Alat-alat pelajaran
  9. Motivasi sosial
  10. Lingkungan dan kesempatan

Demikianlah artikel tentang pengertian belajar menurut para ahli, selanjutnya mari kita diskusikan.


Sumber

https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21413113151.pdf

Purwanto, Ngalim (2014). Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya

Baharudin, dan Wahyuni, (2012). Teori belajar Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-ruzz Media


No comments for "Definisi Belajar Menurut Para Ahli: Proses, Faktor, Dan Pandangan Berbagai Aliran"