Sekilas Teori Motivasi: Pegertian, Sejarah, dan Cara Membangun Motivasi Diri

Teori motivasi_ Pernahkah kita memperhatikan ada seorang petani yang selalu rajin ke sawah tiap hari?, mengapa seorang siswa selalu giat untuk belajar?, ataukah bagaimana seorang karyawan, guru, buruh, dan berbagai profesi lainnya selalu melaksanakan pekerjaannya? 

Teori Motivasi: Pegertian, Sejarah, dan Cara Membangun Motivasi
Mensugesti diri untuk percaya pada sesuatu adalah salah satu cara untuk memotivasi diri | Sumber gambar: pixabay.com

Sering kali kita tidak memperhatikan sesuatu yang secara awam menjadi sebuah kewajaran dan rutinitas dalam kehidupan. Namun jika kita betul-betul melihat, kenapa orang-orang tersebut diatas ada yang terlihat bersemangat, ada pula yang terlihat bias-biasa saja, dan tak jarang kita akan menemukan  dalam kondisi yang tidak bergairah dalam kegiatannya sehari-hari.

Teori Motivasi: Pegertian, Sejarah, dan Cara Membangun Motivasi

Dalam artikel kali ini kita akan berusaha menjelaskan beberapa hal tentang teori motivasi, terori ini sangat penting untuk memahami kenapa orang memiliki semangat yang baik, da nada juga yang seperti tidak bersemangat. Teori motivasi banyak digunakan diberbagai bidang profesi, misalnya dalam dunia pendidikan, usaha kecil dan menengah, bahkan dalam manajerial yang sifatnya sangat besar seperti dalam dunia bisnis.

Apa Pengertian Teori Motivasi?

Secara bahasa, motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yangberarti “menggerakkan”. Secara istilah motivasi memiliki definisi yang beragam, secara sederhana istilah motivasi merupakan sebuah kekuatan, keinginan, kebutuhan, dan dorongan, yang dapat membuat seorang individu memiliki tingkat antusias, semangat, dan intensitas dalam melaksanakan suatu kegiatan, yang dapat berasal dari diri maupun dari maupun luar diri seorang individu.

Motivasi juga akan menjelaskan seberapa kualitas perilaku yang ditampilkan oleh seorang individu, baik dalam kegiatan belajar, bekerja, dan lain-lain. Oleh sebab itu, motivasi juga menjadi pembahasan yang penting bagi kalangan pendidik, manajer, dan oleh para peneliti tentunya.

Teori motivasi adalah teori yang membincangkan tentang berbagai dorongan yang membuat seorang individu akhirnya melakukan, atau memunculkan suatu perilaku tertentu.

Hal ini juga disampaikan oleh Uno (2017) yang menyebutkan bahwa motivasi merupakan dorongan yang dapat berasal dari dalam, maupun luar diri manusia yang memiliki ciri seperti adanya hasrat, dorongan, minat, keinginan, harapan, cita-cita, dan lain-lain. Sedangkan Imron (1966) mendefinisikan bahwa motivasi berasal dari bahasa inggris “motivation” yang berarti dorongan atau alasan mengapa kita harus melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari berbagaai pandangan tentang motivasi tersebut maka dapat kita definisikan bahwa motivasi merupakan sebuah keinginan, kebutuhan, ketertarikan, dan alas an yang dapat mendorong seorang individu untuk melakukan perilaku, atau keiatan tertentu untuk mencapai sebuah tujuan.

Gambaran besar dari pandangan psikologis tentang teori motivasi ini dapat kita kelompokkan menjadi tiga grup besar; yaitu teori behavioral, teori humanistic dan teori kognitif.

Sejarah Teori Motivasi

Periode perkembangan konsep-konsep motivasi terjadi pada periode 1950-an, yang memunculkan beberapa teori seperti teori hirarki kebutuhan, teori X dan Y, serta teori dua faktor. Beberapa teori tersebut akhirnya sampai saat ini dijadikan sebagai dasar pengembangan teori motivasi baik berada dalam ranah pendidikan, hingga pada persoalan bisnis.

Jenis-jenis Motivasi

Setiap orang memiliki dorongan tertentu dalam melakukan sesuatu, namun secara garis besar dorongan-dorongan tersebut dapat kita klasifikasikan menjadi dua arus besar, yaitu arus dorongan dari dalam diri individu (Intrinsik) dan rorongan yang berasal dari luar diri (Ekstrinsik).

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang dating dari dalam diri individu tanpa dipengaruhi oleh rangangan dari luar, motivasi ini juga disebut sebagai motivasi internal.

Contoh, pada kasus orang yang sedang lapar, makan menjadi satu dorongan yang berasal dari dalam diri setiap individu yang tidak dipengaruhi oleh rangsangan dari luar.

b Motivasi eksterinsik

Motivasi ekstrinsik merupakan satu dorongan yang dipengaruhi oleh dunia luar, dimana dorongan tersebut dapat berasal dari lingkungan mapupun dari individu lain. Motivasi ini muncul bisanya ketika seseorang melihat, merasakan, atau mengingikan susuatu yang dimiliki oleh orang lain.

Contoh, pada saat berada pada suatu rumah makan, kita melihat orang sedang melahap ayam goreng, entah kenapa kita juga ingin memakan makanan yang sama, akhirnya kita membeli makanan tersebut.

Teori-teori Motivasi

Bahnyak ahli membicarakan tentang motivasi, dan dari berbagai ahli tersebut ahirnya melahirkan setidaknya tiga kelompok besar yang memiliki sudut pandang berbeda tentang teori motivasi,

Pertama, kelompok yang beraliran behaviorisme memandang bahwa fokus yang menjadi titik tolak pada kajian tentang motivasi adalah dapat dilihat dari tingkah laku yang merupakan hasil dari pengalaman-pengalaman dari seorang individu.

Kelompok kedua, teori humanism, yang menekankan pada usaha seorang individu untuk memaksimalkan seluruh potensinya sebagai manusia.

Dan yang terahir merupakan golongan kognitifisme yang menguji harapan dan meyakinkan individu dan usaha mereka untuk memahami bagaimana kerja sebuah lingkungan.

Teori-teori Motivasi Menurut Para Ahli

Setiap suatu tindakan yang dilakukan oleh manusia secara sadar tentumemiliki motivasinya tersendiri. Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang dapat menyebabkan adanya rangsangan, kegigihan, serta arahan terhadap suatu kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.

Banyak sekali ahli yang membahas tentang motivasi utamanya mengenai pengaruh motivasi terhadap berbagai kegiatan manusia baik dalam ruang lingkup pendidikan, maupun pada lingkup dunia kerja. Berikut ini akan kami bahas sedikit dari berbagai teori motivasi yang telah disampaikan oleh para ahli;

1. Teori Hirarki Maslow

Abraham Maslow merupakan satu teoritikus dalam dunia psikologi yang mengungkapkan tentang teori hirarki kebutuhan, yang berisi tentang beberapa kebutuhan mendasar dari seorang individu. Pada hirarki kebutuhan maslow disebutkan dari kebutuhan yang harus dipenuhi, sampai kebutuhan yang boleh jadi tidak harus dipenuhi oleh mahluk hidup (manusia)

Menurut maslow, jika satu kebutuhan telah dipenuhi maka doronganya akan semakin melemah, namun apa bila satu kebutuhan telah dipenuhi maka akan memunculkan kebutuhan lain yang lebih penting untuk dipenuhi.

Berikutini adalah 5 (lima) dari teori hirarki kebutuhan maslow;

  • a Kebutuhan Fisiologis, (Physiological Needs)
  • b Kebutuhan keamanan (Safety Needs)
  • c kebutuhan sosial (Social Needs)
  • d kebutuhan penghargaan (Esteem Needs)
  • e kebutuhan aktualisasi diri (Self-Actualization)

Pertama, kebutuhan fisiologis merupakan satu kebutuhan yang paling penting sehingga harus dipenuhi oleh manusia. Kebutuhan ini dapat berupa makanan, minuman, pakaian, udara, tempat tinggal, serta kebutuhan lainnya untuk bertahan hidup.

Hirarki kedua, kebutuhan rasa aman adalah kebutuhan kedua yang harus dipenuhi setelah kebutuhan paling mendasar telah terpenuhi, kebutuhan keamanan dapat berupa keamanan secara fisik maupun keamanan secara psikis. Misalnya lingkungan yang aman, rasa aman dari kekerasan dan ancaman, serta keamanan lainnya seperti yang berkaitan dengan kesehatan, dll.

Ketiga, kebutuhan sosial. Kebutuhan ini dapat berupa rasa kasih saying, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan. Sebagaimana yang dipahami dalam konsep manusia sebagai mahluk social, tentu membutuhkan kehadiran manusia lain dalam kehidupan mereka.

Keempat, kebutuhan penghargaan, diamana manusia akan membangun diri agar mereka dapat dihargai dan dihormati oleh orang lain, hal ini dapat dilakukan dengan cara mendapatkan nama, gelar, dan status.

Kelima, kebutuhan aktualisasi diri, pada tingkat kebutuhan terahir ini, seorang individu memiliki keinginan untuk dapat berguna dan diandalkan oleh orang lain. Hirarki ini memungkinkan orang untuk cenderung memiliki keinginan untuk menjadi pemimpin kamunitas, atau organisasi yang memiliki kekuasaan dan dapat melakukan perubahan.

Pada teori hirarki kebutuhan yang mengklasifikasikan kebutuhan manusia sesuai dengan tingkat kebutuhan yang paling penting untuk dipenuhi sampai kebutuhan yang boleh jadi tidak harus dipenuhi. Namun realitasnya sering kali kebutuhan seseorang tidak selalu sesuai dengan urutan klasifikasi yang dibuat oleh Maslow.

2 Teori Motivasi MC Clelland: Teori Kebutuhan

Mc Clalland menyebutkan bahwa setiap manusia akan memiliki motivasi jika di dalam dirinya terdapat keinginan untuk berprestasi, yang lebih baik. Mclalland menyampaikan jika setiap orang dapat meraih motivasi menggunakan 3 hal, yaitu;

  • a motivasi untuk mencapai prestasi
  • b motivasi untuk memiliki koneksi, dan
  • c motivasi untuk memiliki kekuasaan

Ketiga kebutuhan tersebut akan sedikit diuraikan, sebagai berikut;

Pertama, Kebutuhan prestasi yang dapat dilihat dari keinginannya untuk mengambil tugas yang dapat dipertanggungjawabkan secara individu. Dimana seseorang harus dapat menentukan tujuan yang logis dengan mempertimbangkan kemungkinan resiko yang akan dihadapi, yang selanjutnya dapat melaksanakannya dengan kreatif dan inovatif.

Kedua, kebutuhan afiliasi, dalam konteks ini seseorangseseorang akan memiliki dorongan untuk melakukan suatu kegiatan/perilaku jika memiliki kebutuhan untuk menjalin koneksi, atau hubungan tertentu.

Ketiga, kebutuhan kekuasaan, motivasi jenis ini akan dapat terlihat dari perilaku seseorang yang memiliki kecenderungan untuk dapat memiliki pengaruh atas diri orang lain, bahkan sampai pada keinginan untuk dapat mengatur tingkah laku orang lain.

3. Teori Motivasi Douglas McGregor : teori X dan Y

Teori motivasi ini menggabungkan dua unsur dorongan, yang kemudian dikembangkan oleh Gregor. Dua konsep tersebut kemudian disebus sebagai teori X dan Y.

Teori X menjelaskan bahwa dalam diri manusia terkandung sifat yang negatif, tidak mau kerja, misalnya. Sementara itu dalam teori Y berlaku konsep sebaliknya dimana dalam diri manusia dianggap memiliki sifat yang positif, mampu bekerja dengan baik, menjalankan manajerial sesuai dengan tupoksinya, belajar, dll,

Pemimpin yang menggunakan pola manajerial menggunakan teori X akan membuat aturan yang sangat ketat untuk mengendalikan para karyawan, karena mereka yakin bahwa control ketal adalah salah satu cara untuk mengatasi ketidak percayaan atasan terhadap bawahan, dimana kita sering melihat dalam manajemen ini aka nada absensi, fingerpint, bahkan sampai penggunaan pengawasan baik menggunakan tegana manual, atau teknologi.

Hal berbeda dilakukan dalam manajerial yang menggunakan teori Y, dimana ada anggapan dasar seseorang akan mampu bekerja dengan baik, oleh sebab itu aka nada pelonggaran dalam manamjemen. Berikut merupakan cara penganut teori Y bekerja;

  • a pekerja dapat bekerja dengan lebih alami, dan mereka diperbolehkan untuk istirahat, atau melakukan kegiatan yang dapat menghibur diri
  • b manusia tidak perlu dikontrol secara berlebihan.
  • c penggunaan kemampuan, kecerdasan, daya imajinasi, dll., dalam menjalankan tugas organisasi yang tersebar pada seluruh pegawai
  • d orang bekerja dengan pengalaman jiwa seperti bermain dan istirahat yang cukup

Sementara itu, dalam teori X terdapat asumsi negatif sebagai berikut;

  • a Kebanyakan pekerja itu malas, tidak mau bekerja
  • b Tidak sedikit orang yang memang harus dibimbing, memiliki ambisi kecil, bahkan ada juga yang terkesan ada usaha untuk menghindari tanggung jawab.
  • c Dilakukan pemaksaan, atau pengontrolan yang ketat untuk meminimalisir kemalasan

4. Teori Motivasi Herzberg : Two factor Theory (teori dua faktor)

Teori motivasi Hezberg menyebutkan bahwa terdapat dua teori yang dapat menjaga kesetabilan motivasi dalam diri seseorang. Faktor pertama disebut Motivator Factors, dan faktor kedua adalah Hygiene Factors. Teori ini menjelaskan bagaimana seorang manajer dapat mengendalikan fakto-faktor yang dapat memberikan kepuasan kerja atau tidak.

  • Motivator Factors.Dalam bekerja, atau melakukan kegiatan lainnya, seperti belajar misalnya, seorang individu mungkin akan mengalami penurunan motivasi, oleh sebab itu orang tersebut sangat tergantung pada dorongan yang dapat berupa kepuasan kerja seperti prestasi, tanggung jawab, dan penghargaan.
  • Hygiene Factors. Hygiene Factors merupakan satu faktor penting dalam menjaga kesetabilan dorongan dalam diri seseorang, faktor ini dapat meningkatkan kepuasan karyawanyang bekerja dalam satu perusahaan tertentu. Jika ini tidak terpenuhi maka akan terjadi penurunan motivasi karyawan/individu, hal ini misalnya dikarenakan oleh ketidaknyamanan dalam ruang, atau tempat kerja mereka.

Selain itu, faktor ini juga dapat berupa kondisi kerja, hubungan antar individu, serta teknik pengawasan, dan lain-lain. Factor ini tidak memberikan dorongan kerja , namun jika factor ini terpenuhi maka tidak akan terjadi penurunan motivasi seseorang/karyawan.

5. Teori Motivasi Edwin Locke

Teori ini dikembangkan untuk meningkatkan motivasi untuk tempat kerja yang modern. Edwin Locke ada lima prinsip yang dapat mendorong tercapainya kesuksesan dari kelompok kerja, kelima prinsip tersebut adalah:

  • a kejelasan (clarity),
  • b tantangan (challenge),
  • c komitmen (commitment),
  • d timbal balik (feedback), dan yang terakhir,
  • e melengkapi tugas (task complexity).

Bagaimana Cara Membangun Motivasi Diri?

Motivasi memang sangat penting bagi setiap orang. Individu dengan motivasi yang tinggi tentu akan memiliki kinerja lebih baik, jika dibandingkan dengan orang yang motivasinya kerjanya lemah, atau bahkan mungkin tidak memiliki motivasi sama sekali. Motivasi dapat diperoleh dari dalam dirinya sendiri (intrinsik), boleh jadi juga diperoleh melalui rangsangan dari luan, atau lingkungan (ekstrinsik).

Oleh sebab itu, maka membangun motivasi motivasi diri sangatlah penting bagi seorang yang memiliki tujuan tertentu. Lalu bagaimanakah cara membangun motivasi diri?

Setiap orang tentu memiliki cara tersendiri dalam membangun motivasinya, berikut ini akan kami sampaikan beberapa cara dalam meningkatkan motivasi pada diri sendiri. Sebagai berikut;

Tetapkan dan tulis tujuan, menuliskan tujuan dengan jelas adalah salah satu hal yang dapat menjadikanmu termotivasi untuk merealisasikannya.

  1. Susun rencana yang rasional dan terarah, untuk dapat mencapai goal kita harus tetap fokus pada tujuan, untuk itu perlu disusunlah sebuuah rencana yang masuk akal dan terarah agar tidak terlena pada pencapaian kecil, dan tetap focus pada pencapaian akhirnya.
  2. Hargai proses, dalam mencapai sebuah tujuan besar, tentu tidak sekonyong-konyong akan dapat kita peroleh dengan mudah. Setiap proses akan menaikannmu pada level yang lebih tinggi, oleh sebab itu hargailah setiap proses yang sedang kamu jalani.
  3. Hadapi setiap kegagalan, Hampir seperti dua sisi mata uang, kegagalan akan selalu mengintai dirikita dalam proses mencapai sebuah kesuksesan, oleh karenanya jangan sampai kegagalan menjadi dinding pemisahmu kepada sebuah kesuksesan yang telah kamu cita-citakan. Hadapilah setiap kegagalan dengan sewajarnya, bangun semangatmu kembali utnuk mendaki “anak tangga” selanjutnya.
  4. Bersifat positif, bersikap positif adalah salah satu jurus paling jitu dalam melaksanakan semua proses kehidupan, tidak terkecuali proses perjalanan kesuksesanmu. Orang dengan pikiran positif akan mampu melihat celah potensi untuk meraih kesuksesan yang tidak dapat dilihat orang dengan mindset negative. Maka penting sekali untuk menjaga pikiran tetap positif.
  5. Jangan lupa istirehat, setelah bekerja keras untuk merealisasikan impian, jangan lupa istirahatkan jiwa dan ragamu. Hal ini akan dapat membuatmu mampu “melompat” dengan tenaga yang lebih besar untuk menggapai dan merealisasikan rencana besarmu. Ingat, berhentilah sejenak untuk tetap melangkah.
  6. Berikan reward pada diri sendiri, hidup mungkin saja berat, atau mungkin akan mudah kita lalui, apapun itu tetap berikanlah suatu hadiah pada dirimu yang telah mampu mendaki setiap “anak tangga” kesuksesan yang telah kita tetapkan.

Selain teori-teori motivasi menurut para ahli yang telah dijelaskan di atas, masih terdapat banyak teori lagi yang dapat teman-teman eksplorasi lebih lanjut dengan lebih banyak membaca. Demikianlah artikel tentang Teori Motivasi: Pegertian, Sejarah, dan Cara Membangun Motivasi Diri, lebih lanjut mari kita diskusikan dalam kolom komentar.


Sumber:

Purwanto, Ngalim. (2014), Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja rosda karya 

Siswanto (2018), Pengantar Manajemen, Jakarta: Bumi aksara

Sutrisno, Edy. (2020), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana 

5 Teori-Teori Motivasi Menurut Para Ahli - DosenPsikologi.com

Sutrisno, Edy. (2020), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana 

Teori Motivasi_ Pegertian, Sejarah, dan Cara Membangun Motivasi Diri - Gramedia.com 

No comments for "Sekilas Teori Motivasi: Pegertian, Sejarah, dan Cara Membangun Motivasi Diri"