Hubungan Negara dan Agama

Hubungan Negara dan Agama di Indonesia
Agama berkolaborasi membangun negeri/ Sumber gambar: pixabay.com


Slide Hubungan Negara dan Agama di Indonesia


Hubungan Negara dan Agama di Indonesia

Hubungan antara negara dan agama dimulai dengan pertanyaan apakah Agama bagian dari Negara? Atau Negara bagian dari Agama?. Pertanyaan ini akhirnya memiliki banyak jawaban yang diambil dari berbagai historis yang ada di masa lalu.

Pada titik tertentu pemahaman tentang hubungan antara agama dan negara ini menjadi konflik yang cukup besar yang harus dihadapi oleh bangsa indonesia pada masa lalu, misalnya ketika ada yang ingin mendirikan negara Islam.

Hubungan Agama dan Negara menurut Paham Teokrasi

hubungan anara agama dan negara setidaknya dapat kita lihat dalam sejarah diberbagai belahan dunia. negara yang akhirnya menciptakan sistem kenegaraaan berdasarkan nilai-nilai ketuhanan atau yang lebih tepat disebut sebagai negara teokrasi, beranggapan bahwa Segala tata kehidupan dalam masyarakat, bangsa, dan Negara dilakukan atas titah tuhana.

Konsep Teokrasi ini dijalankan dengan kepercayaan bahwa Raja, atau penguasa adalah manifestasi dari kekuatan, atau perintah langsung dari tuhan.

adapun berbagai negara yang menggunakan sistem teokrasi di dunia adalah sebagai berikut;

  1. Teokrasi Kristen di Vatikan
  2. Teokrasi Budha di Tibet
  3. Teokrasi Islam di Iran

Paham teokrasi dibagi 2 (dua)

Teokrasi langsung

Teokrasi tidak langsung

Hubungan agama dan Negara menurut paham skuler

Memisahkan antara Negara dan agama

Pada Negara skuler, biasanya warga Negara dibebaskan untuk memeluk agama tertentu dan tidak melakukan intervensi

Hubungan agama dan Negara menurut paham komunisme

Agama adalah candu

Materialisme-dialektis

Materialisme-historis

Konsep relasi agama dan Negara dalam islam

Tidak ada pemisahan antara agama dan Negara

Ibnu taimiyah mengatakan bahwa agama yang benar wajib memiliki petunjuk dan pedang penolong

Politik disimbolkan dengan pedang menjadi sesuatu yang mutlak bagi agama, tetapi kekuasaan tersebut bukanlah agama itu sendiri (safi’I maarif: 1996:14)

Dalam lintasan sejarah teoritisi islam, ditemukan pendapat berkenaan dengan agama dan negara

  • 1 Paradigma integralistik. Negara sebagai suatu lembaga politik dan sekaligus lembaga agama
  • 2 Paradigma simbiotik. Hubungan saling membutuhkan dan saling timbal balik
  • 3 Paradigma sekularistik. Agama dan Negara harus dipisahkan

Hubungan Islam dan Negara di Indonesia

Hubungan Antagonistik

Hubungan Akomodatif

Alasan Islam Diakomodasi

  1. Dari kaca mata pemerintah, Islam dianggap sebagai potensi besar yang jika diabaikan akan terjadi masalah
  2. Terdapat banyak tokoh Islam di lingkaran penguasa (BJ habibie, akbar tandjung, emil salim, dll)
  3. Islam mengalami mobilisasi pada bidang sosial-ekonomi-politik yang cukup berarti
  4. Adanya transformasi pemikiran dan tingkah politik generasi baru islam

Demikianlah materi tentang Hubungan Negara dan Agama, lebih lanjut akan kita diskusikan

No comments for "Hubungan Negara dan Agama"