HANYA MAHASISWA AKHIR YANG TAHU RASANYA

HANYA MAHASISWA AKHIR YANG TAHU RASANYA
Sarjana, mungkin adalah masa yang paling ditunggu-tunggu oleh mahasiswa baru, bahkan juga oleh keluarga yang memimpikan memiliki anak seorang sarjana. Banyak mahasiswa membayangkan ketika mulai masuk dunia perkuliahan, seperti lulus tepat waktu, menikmati kuliah seperti dalam Ftv, bisa kencan, dan tentu saja tujuan utama dari kuliah adalah sukses mendapatkan karier yang bagus. Mungkin beberapa hal di atas dapat dengan mudah didapatkan, namun tidak sedikit pula mahasiswa yang harus berjuang keras untuk dapat sekedar lulus dari universitas, dan tidak jarang beberapa diantaranya menjadi mahasiswa abadi, tak kunjung lulus meskipun semester sudah berada diujug tanduk, hampir di DO (Drop Out). Mahasiswa akhir adalah waktu yang paling krusial, karena tidak banyak pilihan yang dapat diambil, hanya ada dua pilihan, lanjut atau DO. Terlihat mudah, tapi hanya mahasiswa tingkat akhir yang tahu rasanya.

Hanya Mahasiswa Akhir yang Tahu

Beberapa hal di bawah ini akan menggambarkan bagaimana kehidupan mahasiswa tingkat akhir, diantaranya sebagai berikut;

PROBLEM SKS

Sistem Kredit Semester atau yang lebih sering dikenal dengan SKS adalah sejumlah jam, atau mata kuliah seorang mahasiswa yang harus diambil sebelum akhirnya berhak mendaftarkan Judul Proposal Penelitian, Skripsi. Beberapa mahasiswa yang pada saat awal-awal jarang masuk kuliah, atau memiliki IPK (Indeks Prestasi) minim, sehingga tidak bisa mengambil full SKS pada semester selanjutnya, tentu akan menjadi problem saat sudah masuk pada smester 8 (delamapan ke atas), karena mahasiswa tidak dapat mengajukan Judul skripsi ketika SKS yang diambil belum memenuhi Kriteria. Kriteria jumlah SKS yang harus ditempuh biasanya tiap jurusan, atau tiap Universitas berbeda.

PROBLEM SKRIPSI

Meskipun problem SKS sudah teratasi, akan ada banyak problem lainnya yang siap menunggu dan menghadang “si mahasiswa tingkat lanjut”, menentukan judul skripsi bukan perkara mudah. Dibutuhkan literasi yang cukup dan belum lagi masalah penolakan dari dosen wali. Walaupun telah di ACC dosen wali, tidak menutup kemungkinan akan ditolak dosen pembimbing. Persoalan akan semakin pelik ketika waktu semakin menghimpit, sudah semester 13 misalnya, itu artinya waktu untuk mengerjakan skripsi tinggal 6 (enam) bulan lagi sebelum kenak DO.

PROBLEM DOSEN PEMBIMBING

Setelah judul di ACC dosen pembimbimbing, bukan berarti masalah akan berahir begitu saja, apa lagi jika dosen pembimbing kita juga masuk kedalam birokrasi kampus, atau pejabat kampus, akan menambah panjang daftar penderitaan mahasiswa tingkat akhir. Pejabat kampus biasanya sangat sibuk, tidak dapat diprediksi kapan akan pergi dan kapan kembali, praktis jadwal konsultasi kita bisa terbengkalai. Namun demikian, memiliki memiliki dosen pembimbing seorang pejabat masih mending, jika dibandingkan mendapat dosen pembimbing yang tidak memiliki kantor, karena kita tidak tahu harus menemuinya dimana, dan kapan, otomatis kita akan banyak disibukkan dengan menanti jawaban pesan (whatssapp) yang kita kirim kepada sang dosen pembimbing.

Baca Juga: MAKNA SUKSES

“KAPAN WISUDA?”

Bukan masalah sederhana bagi mahasiswa tingkat akhir, pertanyaan atau nada - nada sumbang tentang wisuda menjadi ancaman tersendiri bagi kita, tak jarangan kita merasa tersudut saat mulai ada pembicaraan tentang wisuda, apa lagi jika dibandingkan dengan mahasiswa adik tingkat yang telah mendahului wisuda, rasanya bagaikan “gagal bersin karena diganggu orang”, seperti itulah rasanya, tidak enak.

KANTIN TIDAK SENYAMAN DULU

Bagi mahasiswa akhir, banyak hal yang akan terasa sangat berbeda dibanding saat masih menjadi mahasiswa awal – awal. Tempat nongkrong dulu bersama teman seangkatan, bercanda, dan melepas penat, membicarakan soal dosen yang killer, atau permasalahan lain. Saat menjadi mahasiswa tingkat akhir yang sudah ditinggal teman seangkatan yang telah lulus duluan, kantin menjadi tempat yang sangat berbeda, aneh dan tidak senyaman dahulu.

LDR

Istilah kali ini bukan istilah yang popular di kalangan anak muda, di media sosial. LDR bagi kita adalah Lelah Disiksa Revisi. Jika permasalahan SKS, dan Dosen Pembimbing sudah selesai, permasalahan yang siap kita hadapi adalah masalah revisi, revisi bukan masalah yang sederhana, karena kondisi mental kita yang kadang sudah labil, karena banyaknya desakan dari sana- sini, revisi juga menjadi satu hal yang rumit.

MENGHINDARI PERTANYAAN SEPUTAR SEKRIPSI

Satu skill ini yang selalu dimiliki oleh mahasiswa tingkat akhir, menghindari pertanyaan seputar skripsi, karena pertanyaan itu begitu menyakitkan, mahasiswa tingkat akhir akan berusaha mati – matian untuk dapat menghindar dari pertanyaan tersebut, mulai dari pengalihan isu, sampai pada dengan frontal mengatakan “jangan bahas itu”, dll.

TERASINGKAN

Semua mahasiswa tingkat akhir akan merasakan ini, saat teman – teman yang sering kekampus bersama sudah diwisuda, saat sudah tidak memiliki kenalan di kampus, mahasiswa tingkat akhir akan merasa asing jika berangkat kekampus, karena tidak memiliki teman lagi, sepi dan benar – benar terasing. Namun, kadang tidak memiliki teman adik kelas akan memberikan kita ketenangan, karena tidak ada yang akan menanyakan kepada kita dengan pertanyaan jahat “kapan wisuda?”, karena pertanyaan itu entah kenapa akan terasa selalu berat bagi kita.

MASALAH FINANSIAL

Memang tidak semua mahasiswa tingkat akhir yang merasakan hal ini, tapi banyak dari kita biasanya akan mengalami goncangan finansial saat mulai menginjak semester akhir, mulai dari uang saku yang berkurang dan desakan moral untuk segera mendapatkan pekerjaan, hal ini tentu saja akan berpengaruh secara psikologis, dan tentu kesejahteraan perut juga terkikis. oleh karena itu banyak dari mahasiswa tingkat akhir mulai bingung mencari penghasilan tambahan untuk menutup biaya tiap bulan, belum lagi biaya kencan, dan lain-lain.

Itulah 9 (sembilan) dilemma mahasiswa tingkat akhir, jika kalian sudah tahu maka mulai hari ini jangan menanyakan hal – hal yang menyakitkan, atau setidaknya pakailah bahasa yang nyaman bagi kami. You now lah, Mahasiswa tingkat akhir butuh perhatian dari kalian semua.

No comments for "HANYA MAHASISWA AKHIR YANG TAHU RASANYA"