Interaksi Antar Negara-negara ASEAN
Negara-negara yang memiliki berbagai kebutuhan yang tidak mungkin dipenuhi sendiri, mendorong mereka untuk saling menjalin hubungan kerjasama baik dalam bidang social, ekonomi, politik, dan lain-lain. Sebagai contoh, Indonesia sebagai Negara nengan jumlah penduduk terbesar nomer dua di dunia membuat Indonesia memiliki jumlah tenaga kerja yang melimpah, sementara Negara lain seperti Malaysia membutuhkan tenaga kerja asal Indonesia sehingga membuat kedua Negara menjalin hubungan internasional, begitu juga dengan Negara-negara lainnya yang menjalin hubungan internasional baik dalam bidang social, ekonomi, politik, dan lain-lain.
Hubungan antar Negara-negara tersebut di atas membuka peluang adanya konflik-konflik antar Negara, oleh karena itu dibuatlah suatu organisasi (organisasi regional) ASEAN (Association of South East Asian Nation) untuk meminimalisir potensi timbulnya konflik antar Negara akibat adanya interaksi. Selain digunakan sebagai media penengah, atau penyelesaian konflik, organisasi regional juga digunakan untuk mempermudah hubungan bilateral, dan multilateral antar Negara anggota.
Dalam pembentukan kerja sama antar Negara terdapat beberapa factor pendorong dan factor penghambat, sebagai berikut;
Dalam pembentukan kerja sama
antar Negara terdapat beberapa factor pendorong dan factor penghambat, sebagai
berikut;
Faktor-faktor Pendorong Kerja Sama Antar Negara
Faktor Pendorong Kerja sama
Factor pendorong
merupakan hal-hal yang dapat mempercepat terbentuknya suatu hubungan kerjasama
antar Negara. Dalam hal ini adalah adanya perbedaan-perbedaan ataupun kesamaan
potensi alam di suatu Negara.
1.
Perbedaan dan kesamaan sumber daya alam
Adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki suatu
Negara dapat mendorong adanya kerja sama, misalnya Indonesia memiliki wilayah
laut yang kaya, bahkan ada beberapa ikan yang hanya dapat ditangkap diperairan
Indonesia, oleh sebab itu Indonesia memiliki potensi besar untuk dapat
mengekspor hasil tangkapan lau ke Negara-negara tetangga, bahkan eropa dan
amerika. Di sisi lain, sumber daya yang tidak terdapat atau belum dapat
dipenuhi sendiri, maka Indonesia mendatangkan bahan tersebut dari-negara-negara
sahabat.
Adanya kesamaan sumber daya juga dapat menimbulkan
kerjasama antar Negara-negara yang memiliki sumberdaya yang sama. Sebagaimana
Negara yang memiliki sumber minyak membentuk suatu organisasi regional bernama
OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).
2.
Kesamaan dan perbedaan sumber daya alam
Kebanyakan Negara-negara yang terletak dalam satu
kawasan membentuk suatu organisasi hal ini dilakukan untuk menjalin kerja sama
baik ekonomi, politik, maupun penegakan hokum, dan lain-lain.
Dalam bidang ekonomi misalnya, Negara-negara yang
masuk dalam benua eropa membentuk kerja sama dan menciptakan mata uang sendiri
(mata uang regional eropa). Sementara itu, Negara-negara di asia tenggara
membentuk kerjasama ekonomi yang biasa disebut MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) di
wilayah asia tenggara. Dikabarkan jika kerja sama ini sudah goal, masyarakat di
Negara anggata MEA tidak lagi perlu passport untuk menjelajah, di wilayah asia
tenggara.
Faktor-faktor Penghambat
Walaupun disadari
bersama bahwa kerja sama antar Negara memiliki dampak positif yang sangat
besar, tidak serta-merta membutnya gampang untuk dijalin, pasalnya ada berbagai
hal yang kadang tidak dapat dikompromikan antar kedua-belah pihak. Berikut adalah
merupakan factor-faktor penghambat terjalinnya hubungan/kerja sama antar Negara
kawasan;
1.
Perbedaan Ideologi
Perbedaan ideology biasanya akan menimbulkan
resistensi (penolakan), namun faktanya Negara-negara regional asia tenggara
sudah mampu mengkompromikan perbedaan-perbedaan ideology tersebut dan membuka
diri untuk menjalin kerja sama antar Negara.
2.
Konflik dan Peperangan
Konflik dan peperangan di suatu Negara dapat
mengganggu stabilitas Negara tersebut, dan akan menghambat terjalinnya kerja
sama dengan Negara-negara kawasan lainnya.
3.
Kebijakan Protektif
Kebijakan proteksi dalam suatu Negara tentu sangat
dibutuhkan oleh warga masyarakatnya, karena dengan kebijakan proteksi maka
rakyat akan merasa diuntungkan dengan adanya proteksi tersebut. Misalkan dengan
kebijakan proteksi, maka petani akan merasakan hasil jual yang baik, karena
harga gabah/beras akan cenderung baik. Sementara jika tidak terdapat kebijakan
proteksi ini, maka harga beras akan anjlok karena serbuan barang dari Negara lain.
Kebijakan proteksi ini bagaikan buah simalakama,
karena kebijakan proteksi akan menguntungkan warga Negara, namun akan
mempersulit adanya kerja sama antar Negara di sisi yang lain.
4.
Perbedaan Kepetingan Tiap-Tiap Negara
Tiap Negara memiliki kepentingan yang berbeda,
hal ini membuat Negara harus selektif dalam menjalin hubungan kerja sama dengan
Negara lain. Misalnya Indonesia yang dari awal komitmen dengan kemerdekaan
palestina, maka Indonesia sampai hari ini tidak membuka kedutaan di Israel.
Bentuk-bentuk Kerja Sama Antar Negara Asean
Seiring dengan banyaknya kebutuhan-kebutuhan
suatu Negara anggota, mendorong adanya suatu bentuk kerja sama yang dapat
memberikan dampak positif bagi setiap Negara. Oleh sebab itu beragam interaksi
antar Negara asean menjadi hal yang tidak terelakkan. Selain disebabkan oleh
ketidak mampuan suatu Negara dalam memenuhi kebutuhannya, boleh jadi kerja sama
antar Negara asean juga didorong oleh surplusnya suatu Negara dalam memenuhi
kebutuhannya.
Semisal suatu Negara yang memiliki produksi beras
yang berlebih, tentu mereka akan mencari konsumen di Negara lain, begitupun
sebaliknya jika pasokan beras dalam suatu Negara dinilai kurang maka mereka
akan mencari pasokan beras dari Negara lain. Walaupun pada prakteknya kegiatan impor
tidak hanya didorong oleh faktor kelangkaan di suatu Negara, namun juga
disebabkan oleh motiv ekonomi (keuntungan) para pelaku impor semata. Di bawah ini
adalah merupakan bentuk-bentuk kerjasama antar Negara anggota asean, sebagai berikut;
1. Bentuk Kerja Sama di Bidang Sosial dan Budaya
Pada dasarnya suatu kerja sama selalu dilator belakangi oleh
kepentingan masing-masing Negara, dilain pihak pembentukan organisasi regional
ini memang dimaksudkan untuk perkembangan Negara-negara tersebut, oleh karena
itu, suatu Negara diharapkan berperan aktif untuk tujuan kesejahteraan warga
negaranya masing-masing.
Organisasi yang melakukan kerja sama dalam bidang social dan
budaya adalah COSD (Committee on Social Development). Adapun kegiatan dari
kerja sama ini adalah seputar; Program Peningkatan Kesehatan, Peningkatan
kesejahteraan, Pengembangan SDM, pertukaran budaya dan seni, pelaksanaan Seagame
dan lain-lain.
2. Bidang Kerja Sama di Bidang Politik dan Keamanan
Kerja sama dalam bidang politik dimaksudkan untuk menjaga
stabilitas, keamanan, dan perdamaian kawasan asean.
3. Bentuk Kerja Sama di Bidang Pendidikan
Untuk
meningkatkan kualitas warga Negara, Keja sama dalam bidang pendidikan terus
dilakukan oleh Negara-negara asean, baik kerja sama bilateral maupun
multilateral. Kerja sama ini meliputi pertemuan-pertemuan kenegaraan, penawaran
beasiswa, olimpiade, dan lain-lain
Dari uraian tersebut di atas, dapat kita ketahui
bahwa adanya organisasi regional dapat berdampak positif bagi peningkatan
kualitas antar anggota, namun demikian terkadang juga digunakan untuk hanya
kepentingan segilitir orang, atau golongan saja. Oleh sebab itu, menjadi tugas
kita bersama untuk memastikan segala kebijakan yang diambil Negara adalah untuk
menunjang keadilan dan kesejahteraan bangsa dan Negara.
________________
________________
Gambar Hanya Ilustrasi
Smber Gambar: https://ciep0nly0n3.files.wordpress.com/2010/06/610x1.jpg
|
No comments for "Interaksi Antar Negara-negara ASEAN"
Post a Comment
Berikan Komentarmu di Sini, Untuk Beropini, Bertukar Ide dan atau Sekedar Sharing..