Faktor, Proses Dan Syarat Terbentuknya Integrasi Sosial
Faktor, Proses Dan
Syarat Terbentuknya Integrasi Sosial Di Indonesia. Integrasi sosial adalah beberapa
system yang mengalami pembauran sehingga menjadi kesatuan yang utuh. Integrasi sendiri
berasal dari bahasa ingris “integration” yang berarti penggabungan, atau
penyatuan. Integrasi dapat dipahami sebagai suatu proses penyesuaian antar
unsur yang berada dalam suatu masyarakat sehingga terbentuk sistem kehidupan
masyarakat yang saling mengisi, dan serasi.
Faktor, Proses Dan Syarat Integrasi Sosial
Makna lain dari integritas sosial adalah sebuah kesadaran
untuk saling melakukan penyesuaian terhadap beberapa unsur atau entitas
kebudayaan, dan umumnya unsur atau entitas budaya minor akan menyesuaikan
dengan entitas kebudayaan mayoritas, namun tidak tetap melupakan kebudayaan
masing-masing. Dengan kata lain, proses integrasi berarti terjadi kompromitas
antar berbagai unsur kebudayaan yang hidup dalam masyarakat tersebut. Nah,
bagaimana si sebenarnya faktor dan proses terbentuknya integrasi sosial?
Proses Integrasi Sosial
Proses integrasi sosial terjadi melalui dua hal yaitu
asimilasi dan akulturasi, sebagai berikut:
1. Asimilasi
Asimilasi adalah merupakan
pertemuan antara beberapa unsur kebudayaan yang membuat munculnya satu budaya
baru disertai dengan hilangnya ciri khas dari berbagai unsur kebudayaan yang
membentuk kebudayaan baru tersebut.
2. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu kondisi
dimana satu kebudayaan dihadapkan dengan kebudayaan baru (asing), yang
lama-kelamaan kebudayaan baru tersebut diolah kedalam kebudayaan sendiri
sehingga tercipta variasi kebudayaan, yang tidak meninggalkan kebudayaan yang
telah ada sebelumnya (sifat asli kebudayaan penerima masih dipertahankan).
Proses integrasi diawali
dengan proses interaksi, yaitu suatu proses untuk beraktivitas bersama. Dan selanjutnya
terjadi proses identifikasi, yaitu
proses dimana satu pihak menerima keberadaan pihak yang lain secara utuh,
sehingga bisa dilakukan proses untuk memahami karakter, latar belakang, dan
kepentingan pihak lain.
Setelah proses identifikasi terhadap latar belakang dan
kepentingan masing-masing pihak, akhirnya menemukan persamaan, sehingga dapat
dimulai proses kerjasama, dan ini
akan membawa antar unsur kebudayaan melakukan proses akomodasi, yaitu proses penerimaan terhadap kepentingan pihak lain,
sehingga bisa saling menerima kepentingan kedua pihak, dalam proses ini juga
dilakukan penyamaan terhadap persepsi terhadap tujuan bersama.
Setelah semua proses itu terjadi dalam beberapa waktu yang relative
panjang, selanjutnya akan disusul dengan proses asimilasi/akulturasi, dan
terbentuklah integrasi sosial. Integrasi osial di Indonesia dapat kita lihat
dengan mengamati percampuran antara kebudayaan islam dengan kebudayaan jawa,
sehingga lahir islam yang berciri khas masyarakat jawa.
Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial
1. Integrasi normatif: yaitu integrasi yang terjadi
akibat adanya norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Indonesia dipersatukan
oleh Bhineka Tunggal Ika, misalnya.
2. Integrasi fungsional: adalah integrasi yang
terjadi akibat adanya masyarakat yang memahami unsur masyarakat lain dapat
melengkapi fungsi yang belum ada dalam masyarakat tersebut, sehingga kedua
unsur masyarakat tersebut melakukan proses integrasi fungsional.
3. Integrasi koersif: merupakan integrasi yang
dilakukan dengan bentuk pemaksaan, hal ini terjadi bila satu unsur masyarakat
tidak mau melakukan proses integrasi, sehingga kebudayaan yang lain melakukan
pemaksaan.
Faktor Pendorong Dan Penghambat Integrasi Sosial
1. Homogenitas kelompok.
Cepat lambatnya suatu integrasi osial bergantung pada bagaimana
masyarakat tersebut tersusun. Jika masyarakat tersebut memiliki banyak
kesamaan, maka integrasi osial akan lebih mudah terwujud, namun jika hal
sebaliknya terjadi, maka hal itu akan menjadi penghambat terjadinya integrasi sosial.
Baca Juga: Peran dan Fungsi Keragaman Budaya di Indonesia
Baca Juga: Peran dan Fungsi Keragaman Budaya di Indonesia
2. Besar kecilnya kelompok.
Semakin besar komunitas, tentu konsolidasi akan semuakin sulit dilakukan
oleh sebab itu integrasi osial juga bergantung kepada besar kecilnya
kelompok/komunitas tersebut. Semakin kecil kelompok, integrasi akan semakin
mudah dilakukan, begitu juga sebaliknya.
3. Mobilitas geografis.
Mobilitas geografis juga akan berpengaruh terhadap terwujudnya integrasi sosial,
semakin sering orang yang datang dan pergi akan mempengaruhi cepat atau
lambatnya integrasi sosial.
4. Efektifitas komunikasi.
Efektifitas
komunikasi akan berdampak terhadap terwujudnya integrasi social, komunikasi
yang efektif akan membuat integrasi sosial lebih mudah terjadi.
Syarat Terjadinya Integrasi Sosial
Sebelum proses integrasi sosial dapat tewujud, terlebih
dahulu integrasi social harus memenuhi syarat-syarat terbentuknya integrasi social,
sebagai berikut;
Baca Juga: Tradisi Unik di Lamongan Wanita Melamar Pria
Baca Juga: Tradisi Unik di Lamongan Wanita Melamar Pria
1. Masyarakat merasa kebutuhannya bisa dipenuhi
oleh masyarakat lain.
2. Nilai dan norma dijalankan secara konsisten
3. Terjadi kesepakatan bersama tentang norma dan
nilai
4. Adanya toleransi, dan
5. Terdapat kesamaan visi dan misi untuk hidup
bersama.
Uraian di atas adalah bagaimana
integrasi sosial dapat terwujud, untuk membaca proses integrasi sosial, contoh
integrasi social, faktor pendorong integrasi sosial, faktor penghambat
integrasi sosial, faktor pendorong integrasi sosial dan contohnya, materi
integrasi sosial, upaya menuju integrasi sosial, dan analisis proses terjadinya
integrasi sosial serta materi terkait, dapat kita baca pada tulisan berikutnya.
No comments for "Faktor, Proses Dan Syarat Terbentuknya Integrasi Sosial"
Post a Comment
Berikan Komentarmu di Sini, Untuk Beropini, Bertukar Ide dan atau Sekedar Sharing..