Membentuk Karakter Cinta Tanah Air di Sekolah
Membentuk Karakter Cinta Tanah Air di Sekolah. Indonesia dewasa ini menghadapi kenyataan dimana terdapat permasalahan fundamental berupa berperilaku masyarakat yang tidak dijiwahi oleh dasar negara yang mengacu pada konsep ketuhanan, humanis, nasionalis, demokratis dan keadilan. Perilaku-perilaku tersebut justru terkesan banyak yang mengadopsi, atau bahkan justru “mengCoppy-Paste” perilaku yang berasal dari manca negara, lebih para lagi gaya hidup, dan kebudayaan asli sedikit demi sedikit kian ditinggalkan. Hal ini cukup menunjukkan lemahnya karakter cinta tanah air pada masyarakat.
Indonesia merupakan negara besar baik secara luas wilayah maupun jumlah penduduk, yang bahkan menepati jumlah penduduk terbesar urutan ketiga di dunia. Fakta tersebut membuat kita harus berbuat banyak untuk pembangunan sumber daya manusia, hal ini penting untuk dilakukan karena tanpa sumber daya manusia yang mumpuni, jumlah penduduk besar hanya akan menjadi persoalan.
Pembangunan sumber daya manusia pada dasarnya adalah membangun karakter, sikap, kecakapan, cara berfikir serta cara dalam menyelesaikan masalah, yang semuanya dapat dilakukan oleh pendidikan. Dengan paradigma pendidikan yang baik, sumber daya manusia yang dimiliki suatu negara juga dipastikan akan baik. Sebagaimana yang termaktup dalam undang-undang no. 20 Tahun 2003 pasal 3, bahwa fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa..dst. Sementaara itu, tujuan dari pendidikan adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, berahlak mulia, cakap, kreatif, mandiri…dst.
Fungsi dan tujuan pendidikan sebagaimana pasal di atas menunjukkan bahwa selain bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan juga dimaksudkan untuk dapat membangun sumber daya manusia yang berwatak dan berkarakter. Karakter dalam upaya pembangunan sumber daya manusia adalah sangat penting, karena dengan karakter tersebut sebuah bangsa akan memiliki rasa percaya diri yang kuat dihadapan masayarakat dunia, mampu menentukan arah kemajuannya sendiri dan dapat bersaing pada produk teknologi, kebudayaan, maupun produk-produk lainnya.
Pembentukan karakter yang di rumuskan dalam kurikulum diantaranya adalah religious, jujur, toleran, disiplin, kerja keras, kreatif mandiri, tanggung jawab, cinta tanah air dan lain-lain. Dalam hal ini pembentukan karakter cinta tanah air adalah dalam upaya menjaga indonesia dari ancaman dan eksistensi bangsa dapat dilakukan melalui kanal-kanal sekolah.
Cinta tanah air menurut Wibowo (2013) adalah cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan terhadap bahasa, lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Rasa cinta tanah air dapat ditunjukkan setidaknya dengan:
Di sekolah, Karakter cinta tanah air dapat ditanamkan melalui banyak hal, seperti pada kegiatan pembelajaran Kewarga Negaraan, geografi, sosiologi, ekonomi, agama, dan lain-lain. Sementara pada kegiatan ekstrakulikuler, karakter cinta tanah air juga bisa ditanamkan melalui banyak kegiatan, misalnya pada kegiatan Kepanduan, PMR, Musik, Bela Diri, Kesenian, dan lain-lain.
Penanaman karakter cinta tanah air pada bidang kesenian mencakup banyak cabang seni, baik seni murni maupun seni terapan. Pada seni musik misalnya, penanaman karakter cinta tanah air dapat dilakukan dengan mendengarkan lagu-lagu yang bertema kebangsaan, karena dengan mendengarkan lagu secara berulang-ulang, lirik yang dinyanyikan akan masuk kedalam alam bawah sadar, dan membangun pola berfikir seseorang.
Begitu juga dengan seni-seni yang lain seperti membatik, beladiri, tarian, busana, dan lain-lain dapat mmembentuk karakter cinta tanah air karena penghayatan dan pemaknaan terhadap seni (lokal) akan membangun konsep dan cara berfikir kita untuk senantiasa mencintai tanah air, dan karya terbaik yang dilahirkan oleh sesama anak bangsa.
Sebagai penutup, kenyataan adanya budaya popular seperti cara berpakaian, makanan, dan musik kita yang tidak kongruen dengan cita-cita membentuk masyarakat yang berwatak, dan berkarakter Indonesia. Membuat kegiatan membangun karakter cinta tanah air tidak akan semuda yang saya tuliskan di atas, namun dengan usaha bersama untuk membendung gempuran budaya dari luar sehingga kita dapat memilah budaya mana yang bisa diserap, ditambah dengan merestorasi kebudayaan dalam negeri, maka karakter cinta tanah air akan dapat kita tumbuhkan.
_______________
Sumber:
Agus Wibowo, (2013). Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah: Konsep dan Praktik Implementasi Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
pixabay.com
Membentuk Karakter Cinta Tanah Air
Lemahnya karakter atau sikap cinta tanah air tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor globalisasi dan gempuran kebudayaan popular yang diekspor oleh negara-negara maju, seperti Amerika, negara-negara Eropa, jepang, korea selatan, dan lain-lain. Parahnya, Indonesia sebagai negara yang besar justru memiliki sikap latah terhadap produk kebudayaan dari negara-negara pengekspor budaya. Apa yang ngetren di sana akan segera booming di indonesia, baik produk pakaian, musik, makanan, gaya hidup maupun produk teknologi dan kebudayaan lainnya.Indonesia merupakan negara besar baik secara luas wilayah maupun jumlah penduduk, yang bahkan menepati jumlah penduduk terbesar urutan ketiga di dunia. Fakta tersebut membuat kita harus berbuat banyak untuk pembangunan sumber daya manusia, hal ini penting untuk dilakukan karena tanpa sumber daya manusia yang mumpuni, jumlah penduduk besar hanya akan menjadi persoalan.
Cinta Tanah Air
Membentuk Karakter Cinta Tanah Air. Sumber : Sumberbay.com |
Fungsi dan tujuan pendidikan sebagaimana pasal di atas menunjukkan bahwa selain bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan juga dimaksudkan untuk dapat membangun sumber daya manusia yang berwatak dan berkarakter. Karakter dalam upaya pembangunan sumber daya manusia adalah sangat penting, karena dengan karakter tersebut sebuah bangsa akan memiliki rasa percaya diri yang kuat dihadapan masayarakat dunia, mampu menentukan arah kemajuannya sendiri dan dapat bersaing pada produk teknologi, kebudayaan, maupun produk-produk lainnya.
Pembentukan karakter yang di rumuskan dalam kurikulum diantaranya adalah religious, jujur, toleran, disiplin, kerja keras, kreatif mandiri, tanggung jawab, cinta tanah air dan lain-lain. Dalam hal ini pembentukan karakter cinta tanah air adalah dalam upaya menjaga indonesia dari ancaman dan eksistensi bangsa dapat dilakukan melalui kanal-kanal sekolah.
Cinta tanah air menurut Wibowo (2013) adalah cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan terhadap bahasa, lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Rasa cinta tanah air dapat ditunjukkan setidaknya dengan:
- Menjaga nama baik negara
- Patuh dan menjalankan peraturan beserta sanksi yang telah ditetapkan
- Memegang teguh nilai-nilai moral pancasila
- Mengharumkan nama baik negara di luar negeri
- Berkarya
- Memakai produk (teknologi, budaya, karya) dalam Negeri
- Saling menghargai dan menyayangi sesama warga bangsa Indonesia
- Mengenal kekayaan bangsa
- Dan lain-lain
Membentuk Karakter Cinta Tanah Air di Sekolah
Membentuk karakter cinta tanah air dapat dilakukan dilingkungan sekolah, karena aktifitas anak berada di sekolah setidaknya selama 8 jam, dengan kata lain karakter anak ditentukan di sekolah sebesar 30%. Angka ini cukup besar mengingat kesadaran anak kesekolah adalah ingin belajar, hal ini tentu berbeda dengan 70% aktifitas anak di luar sekolah yang tidak dilatar belakangi niat untuk belajar.Di sekolah, Karakter cinta tanah air dapat ditanamkan melalui banyak hal, seperti pada kegiatan pembelajaran Kewarga Negaraan, geografi, sosiologi, ekonomi, agama, dan lain-lain. Sementara pada kegiatan ekstrakulikuler, karakter cinta tanah air juga bisa ditanamkan melalui banyak kegiatan, misalnya pada kegiatan Kepanduan, PMR, Musik, Bela Diri, Kesenian, dan lain-lain.
Penanaman karakter cinta tanah air pada bidang kesenian mencakup banyak cabang seni, baik seni murni maupun seni terapan. Pada seni musik misalnya, penanaman karakter cinta tanah air dapat dilakukan dengan mendengarkan lagu-lagu yang bertema kebangsaan, karena dengan mendengarkan lagu secara berulang-ulang, lirik yang dinyanyikan akan masuk kedalam alam bawah sadar, dan membangun pola berfikir seseorang.
Begitu juga dengan seni-seni yang lain seperti membatik, beladiri, tarian, busana, dan lain-lain dapat mmembentuk karakter cinta tanah air karena penghayatan dan pemaknaan terhadap seni (lokal) akan membangun konsep dan cara berfikir kita untuk senantiasa mencintai tanah air, dan karya terbaik yang dilahirkan oleh sesama anak bangsa.
Sebagai penutup, kenyataan adanya budaya popular seperti cara berpakaian, makanan, dan musik kita yang tidak kongruen dengan cita-cita membentuk masyarakat yang berwatak, dan berkarakter Indonesia. Membuat kegiatan membangun karakter cinta tanah air tidak akan semuda yang saya tuliskan di atas, namun dengan usaha bersama untuk membendung gempuran budaya dari luar sehingga kita dapat memilah budaya mana yang bisa diserap, ditambah dengan merestorasi kebudayaan dalam negeri, maka karakter cinta tanah air akan dapat kita tumbuhkan.
_______________
Sumber:
Agus Wibowo, (2013). Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah: Konsep dan Praktik Implementasi Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
pixabay.com
No comments for "Membentuk Karakter Cinta Tanah Air di Sekolah"
Post a Comment
Berikan Komentarmu di Sini, Untuk Beropini, Bertukar Ide dan atau Sekedar Sharing..