Kota Malang, Surganya Takjil Geratis
Kota Malang, Surganya Takjil Geratis! Verbal.id. Adakah dari kita yang tidak mengenal istilah takjil? Sepertinya takjil sudah tidak asing lagi bagi telinga orang Indonesia. Ya, bagi orang kebanyakan, kata takjil digunakan untuk penyebutan makanan pembuka hidangan buka puasa, biasanya berupa kurma, teh manis, berbagai varian kolak, es campur, atau bahkan hanya sekedar air putih. Memasuki bulan ramadhan istilah takjjil semakin popular baik di dunia maya maupun dunia nyata, dan biasanya orang-orang mulai membicarakan takjil menjelang adzan maghrib.
Baca Juga: Hanya Anak UIN MALIKI Malang yang Tahu IniTakjil seolah menjadi sesuatu yang yang wajib dihadirkan saat bulan ramadhan bagi kebanyakan orang Indonesia, tidak lengkap rasanya berbuka tanpa menyantap takjil terlebih dahulu. Oleh karena itu, saat sore hari, menjelang waktu berbuka puasa kita selalu melihat banyak orang belanja takjil sambil menunggu adzan maghrib dikumandangkan, atau lebih sering disebut dengan kata ngabuburit. Ngabuburit merupakan istilah yang tak kalah popularnya dengan istilah sebelumnya, takjil. Ngabuburit merupakan waktu santai untuk menunggu adzan maghrib yang biasanya kita menggunakannya untuk menikmati keramaian kota, melihat pemandangan sore hari, bersepeda, mengitari sekeliling naik motor, dan tentu saja yang tidak boleh ketinggalan, beburu takjil.
Di kota malang, kita tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk mendapatkan sajian takjil yang bisa dibilang istimewah. Cukup dengan 10K (Sepuluh ribu rupiah) saja kita bisa memilih aneka jajanan takjil yang biasanya berada disepanjang “jalan utama” kota malang, sebut saja jl. Soekarno –Hatta, Jalan lintas Dinoyo- Kota Batu, jl. Gajayana, Jl. Sigura-gura, jl. Lintas UM - Ijen Jl. Ijen dan lain-lain. Sering kali rasa sajian takjil sebenarnya biasa-biasa saja, namun kadang menjadi berbeda, Karena kualitas takjil sebenarnya ada di momen dan cara kita mendapatkannya.
|
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSC7DVIetks-LxiQ37LpCVBVYpaZ8Iq3hIDIAImMtqR7dIYBGfUrg |
Dari berbagai fenomena yang terjadi saat bulan ramadhan, fenomena yang
paling menyita perhatian saya adalah fenomena beburu takjil geratis, ingat
GERATIS!. Bagi anak kos dan mahasiswa yang berkocek dangkal, tentu saja hal ini
menjadi penting. Mulai dari sekedar minuman, sampai makanan berat bisa dicari
dengan mudah di Kota ini. Ya, setidaknya bagi kami yang sudah bertahun - tahun
tinggal di malang.
Banyaknya komunitas yang ada di kota Malang memang harus saya syukuri,
pasalnya ketika sudah mulai pertengahan bulan ramadhan kebanyakan mereka selalu
membagi takjil geratis di pinggir- pinggir jalan. Berbagai komunitas meramaikan
bulan ramadhan di kota dingin ini, baik komunitas hobi, komunitas ekstra
sekolah, komunitas pemikiran, komunitas “gerakan”, sampai komunitas agama.
Mungkin hanya ada satu komunitas yang tidak ikut membagi takjil geratis, komunitas
pengangguran. Karena kami lebih sering mencari takjil dari pada membagi
takjil,, hehe
Jika kita banyak melihat dipemberitaan media massa dan media sosial
tentang aksi penutupan paksa warung-warung makan, tidak demikian halnya dengan
kota malang. Di sini bisa dibilang toleransi beragama lebih baik dan harmonis,
warung makan dan warung kopi buka sebagaimana hari-hari biasa, mungkin
jumlahnya saja yang sedikit berkurang, bahkan terlihat juga saudara-saudara
yang beragama lain turut membagikan takjil di jalan-jalan.
Nah, takjil geratis bisa kita dapatkan di jalan-jalan jika kita
beruntung, dan jika kita mau, takjil geratis bisa kita dapatkan dibanyak masjid
di kota malang. Tidak berlebihan jika kita sebut kota malang sebagai kota
berbagi takjil. Surganya para pencari takjil.
Di masjid-masjid besar umumnya menyediakan menu berbuka, tidak hanya
takjil. Kita dapat menemukan takjil geratis ini berupa makanan ringan, dan
makanan berat sekaligus. Untuk dapat menikmati makanan berbuka puasa ini, kita
cukup datang dan kita akan mendapatkan menu berbuka yang bisa dibilang sangat
lezat. Jika kita ingin mendapatkan makanan ini, kita harus tahu terlebih
dahulu, bahwa setiap masjib memiliki pola tersendiri dalam membagikan makanan
berbuka. Ada yang dibagikan saat sebelum adzan maghrib dan ada pula yang
diberikan setelah ibadah sholat maghrib.
Masjid yang membagikan makanan berbuka sebelum sholat maghrib,
biasanya saat kita datang ke masjid kita akan langsung disambut oleh panitia
dan langsung memberikan kita makanan dan minuman untuk berbuka. Dan masjid yang
membagikan makanan sesudah sholat maghrib biasanya sebelum sholat kita akan
dibagikan makanan pembuka, seperti kurma, gorengan, makanan pasar, kolak atau
es yang dapat menghilangkan dahaga selama menjalankan ibadah puasa seharian.
Baru setelah sholat berjama’ah kita akan diberikan makanan berat berupa nasi
dan lauk pauknya.
Daftar Masjid Yang Menyediakan Takjil Geratis Di Kota Malang
Memang sangat menyenangkan bisa menjalankan ibadah puasa di kota
malang, bagi anak kostan seperti kita. Namun jangan sampai salah, waktu dan
tempat dimana kalian dapat menikmati takjil geratis ini. Setidaknya inilah
masjid-masjid yang membagika takjil selama bulan ramadha yang terjangkau dengan
wilayah kampus besar seperti UB, UIN, UNISMA, UNMUH, UM, ITN, sebagai berikut;
- Masjid Muhajirin (sigura-sigura kiri jalan setelah ITN)
- Masjid Insan Karin (taman merjosari)
- Masjid Al-Amin (setelah pom bendungan sutami, ada pertigaan di ruko2, nganan terus masjid kiri jalan).
- Masjid Panjaitan (Kanan jalan setelah UB)
- Masjid Abu Bakar (Dieng atas, dekat kampus 2 UB)
- Masjid Qolbun Salim (Belakang UIN Maliki, masuk dr gang jalan sunan kalijaga)
- Masjid ahmad yani (Splendid)
- Masjid Ramadhan (Griyashanta)
- Masjid Jami' (Alun-alun)
- Masjid Sabilillah (Blimbing)
- Dll.
_______________
Gambar Hanya Ilustrasi
Sumber Gambar: Google.com & https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRy3UrOiBq-d_ihSzlxNxWiR0e9ZbODwzSqtwFSTMkM4zIHoB9K9w
No comments for "Kota Malang, Surganya Takjil Geratis"
Post a Comment
Berikan Komentarmu di Sini, Untuk Beropini, Bertukar Ide dan atau Sekedar Sharing..