Sipil Pakai Seragam Loreng, Untuk Apa?
Untuk Apa Sipil Pakai Seragam Loreng?. Akhir-akhir ini Banyak sekali
kasus yang melibatkan kelompok berbaju mirip militer, mulai dari kasus
persekusi, pencegatan, dan berbagai kasus penolakan-penolakan lainnya. kasus
tersebut tentu membuat kita bertanya-tanya, siapakah mereka sebenarnya. Apakah
militer sungguhan atau hanya kelompok yang memakai baju mirip militer?.
Dimata masyarakat Indonesia pada
umumnya, militer memang memiliki image
yang cukup baik, gagah, pemberani, rela berkorban, ya seperti sesosok kesatria
dalam film-film legenda, atau kolosal lainnya. memang tidak berlebihan jika
militer memiliki image seperti itu,
mengingat seambrek prestasi internasional dalam dunia kemiliteran para prajurit
Indonesia ini. Dibalik pencapaian dalam dunia militer, pasukan militer di
Indonesia digembleng dengan latihan yang sangat berat, ditambah dengan disiplin
dan moralitas yang tinggi membuat pasukan militer Indonesia diakui kemampuannya
oleh Negara-negara besar di dunia.
Sebagaimana penegak hukum
lainnya, anggota militer di Indonesia dapat diidentifikasi dari pakaian yang
dikenakannya, yang biasanya bercorak loreng, dengan kobinasi warna hijau dan
warna hitam. Pakaian kebanggaan satuan pasukan militer ini seolah sudah menyatu
dengan image tentara. Seragam
kebanggaan satuan anggota TNI ini sebenarnya sangat eksklusif, sehingga hanya
boleh dikenakan oleh anggota TNI saja. Hal ini juga pernah ditegaskan oleh
panglima TNI dengan Surat Telegram
Panglima TNI No STR/509/2006 tanggal 1 Agustus 2006[1]
yang berisikan tentang penertiban atribut TNI agar tidak disalah gunakan oleh
individu maupun kelompok, hal ini dikarenakan citra loreng sebagai baju militer
jika disalah gunakan oleh individu ataupun kelompok maka dikhawatirkan akan
mencoreng nama baik satuan militer. Dalam surat tersebut juga menyebutkan untuk
menindak tegas dan menertibkan logo TNI ataupun logo yang menyerupai logo TNI.
Seragam yang sudah menyatu dengan image seorang anggota militer yang gagah dan pemberani juga membuat
corak dan model baju ini memiliki citra yang sama kerennya dengan militer itu
sendiri. Hal ini juga membuat beberapa individu maupun kelompok terinspirasi
untuk memakainnya. Namun, sudah tepatkah pemakaian baju militer oleh sipil?
Di Indonesia marak sekali sipil menggunakan baju ala militer
ini, baik Cuma berbentuk kaos, celana atau bahkan secara kesuluruhan, baju,
celana dan sepatu beserta baretnya. Cara memakainya pun mirip sekali atau boleh
jadi persis dengan gaya berbakaian militer. Dari kejauhan mungkin kita akan
berfikir bahwa pemakai baju tersebut adalah sekelompok anggota militer, namun
jika dilihat lebih jelas ternyata mereka adalah kelompok sipil. Saya juga masih
belum tahu, apakah sipil yang memakai baju militer tersebut sudah mendapatkan
izin atau tidak. Namun demikian,
pemakaian seragam militer (Loreng) oleh sipil sudah barang tentu tidak bijak,
dan akan menimbulkan masalah-masalah.
Seperti halnya, banyak sekali video yang beredar di youtube
yang memperlihatkan arogansi “anggota”, atau oknum kelompok berseragam loreng (sipil
yang berpakaian ala militer) yang melakukan penertibkan atribut-atribut
yang dianggap tidak pro terhadap NKRI. Tindakan-tindakan yang seolah
memposisikan diri sebagai anggota keamanan Negara (tentara/polisi) tentu
membuat kita miris. Dalam beberapa video memperlihatkan dengan jelas bagaimana
arogansi itu dipertontonkan dimuka publik. Dengan baju “mirip” militer ini
seolah memberikan legitimasi atas semua tindakan yang sebenarnya tidak
sepatutnya dilakukan oleh sipil.
Berharap ORMAS Berganti Seragam
Memakai baju militer (Seragam Loreng) bagi seorang/kelompok
sipil bukanlah perbuatan yang bijak, karena pada dasarnya baju, atribut dan
identitas militer lainnya adalah digunakan sebagai pembeda antara sipil dan
militer. Hal ini penting mengingat dalam kondisi-kondisi tertentu atribut militer
dapat membahayakan pemakainya. Misalkan dalam kondisi perang, siapapun yang
memakai atribut militer secara legal dapat dijadikan sasaran tembak musuh, dan
hal itu sah dalam kondisi perang. Militer memang disiapkan untuk berperang,
mereka memiliki kompeten untuk membunuh, dan paham betul resiko akan terbunuh
dalam kondisi perang.
Sementara sipil tidak pernah
mendapat pelatihan memegang senjata, berperang dimedan tempur, dan pembinaan
ala militer lainnya. dilain pihak, membunuh dan dibunuh adalah merupakan resiko
seorang anggota satuan militer (TNI) dalam kondisi perang, sementara sipil memiliki
hak untuk tidak dijadikan sasaran perang, jika sipil dijadikan sasaran perang
maka itu merupakan perbuatan yang melanggar HAM internasional, oleh karena itu
menjadi sipil yang bijak, dan mengganti seragam tentu juga menjadi pilihan yang
tepat bagi para ormas, karena bagi sipil, “memakai baju militer sama dengan
bunuh diri”.
Memakai Baju Militer Untuk Apa?
Selain persoalan perang, memakai
baju militer bagi sipil di lingkungan publik memang sangat tidak bijak
dikarenakan hal itu dapat menyebabkan orang lain merasa terintimidasi, apalagi
para satuan keamanan dari ormas-ormas yang sering kita lihat, menyamakan diri,
atau semacam dengan sadar berusaha semirip mungkin dengan satuan militer, mulai
dengan seragam nyaris sama dengan militer, cara memakai seragam yang sama
persis, dan bahkan potongan rambut sepak ala militer. Sipil yang memakai
seragam militer rawan dijadikan alat untuk gagah-gagahan saja, berpotensi untuk
diselewengkan, walaupun pada kenyataannya ada juga ormas yang anggota satuan
keamanannya tidak memakai seragam loreng, namun juga terlihat melakukan hal
yang sama dilingkungan publik.
Gambar hanya sebagai Ilustrasi. Sumber: Google.com
[1] https://www.tni.mil.id/view-3371-penertiban-seragam-dan-atribut-tni.html
No comments for "Sipil Pakai Seragam Loreng, Untuk Apa?"
Post a Comment
Berikan Komentarmu di Sini, Untuk Beropini, Bertukar Ide dan atau Sekedar Sharing..