Landasan Pengembangan Kurikulum

Kurikulum adalah fondasi bagi “bangunan pendidikan” di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. oleh sebab itu kurikulum menjadi hal pokok yang harus diperhatikan ketika suatu negara menginginkan untuk merubah atau menetapkan target pembangunan manusianya. Artikel kali ini akan membahas tentang landasan pengembangan kurikulum, agar kita memahami berbagai pandangan tentang kurikulum, termasuk diantaranya adalah pandangan Robert S. Zais dan Oemar Hamalik misalnya.

Sebagaimana saat kita membangun suatu bangunan/rumah, maka hal yang pertama kita siapkan adalah bagaimana kerangka bangunan bagian bawah/fondasi, semakin kokoh bangunan bagian bawah, maka semakin mantap pula bangunan yangberada di atasnya. Dan apabila hal ini diabaikan, maka tidak menutup kemungkinan bangunan tesebut akan mudah rusak, miring, retak, dan bahkan akan hancur ketika ditiup angin.
Baca Juga: Membentuk Karakter Cinta Tanah Air di Sekolah
Jika kesalahan terjadi pada kontruksi bangunan, mungkin yang akan dirugikan hanya sedikit orang, dan akan lebih mudah untuk membangunnya kembali. Namun berbeda jika fondasi pendidikan yang “rusak”, kerusakan yang akan dialami lebih besar, lebih luas dan sulit untuk dibangun kembali, karena yang terdampak langsung adalah sumber daya manusianya. Oleh sebab itu penting bagi kita dalam memastikan pengembangan kurikulum harus didasari oleh landasan yang tepat.

Peta Konsep Landasan Pengembangan Kurikulum

Peta konsep landasan kurikulum dari setiap tokoh umumnya memiliki deferensiasi, misalnya hamalik yang lebih menggaris bawahi landasan kurikulum di Indonesia pada landasan falsafah pendidikan dan falsafah negara. Demikian pula dengan Zais yang menguraikan landasan pengembangan kurikulum menjadi empat landasan. namun secara umum dapat kita rangkum kedalam empat bagian, yaitu landasan filosofis, landasan psikologis pengembangan kurikulum, landasan sosiologis, dan landasan IPTEK. Agar lebih jelas, perhatikan gambar -scroll ke bawah-.

Landasan Pengembangan Kurikulum Menurut Robert S. Zais

Robert S. Zais (1976) mengungkapkan, bahwa dalam pembangunan suatu kurikulum harus memperhatikan landasan pengembangan kurikulum, yaitu the philosophi, the nature of knowledge, society and culture, the individual, and learning theory, sebagai berikut;

  1. The philosophi berarti dalam pengembangan kurikulum harus didasari oleh adanya pemikiran, atau landasan filosofis yang tepat, agar pendidikan memiliki arah dan tujuan yang tepat, dan terukur.
  2. The natur of knowlade, atau IPTEK adalah landasan pengembangan kurikulum yang harus diperhatikan karena dengan iptek yang baik tentu akan mendukung bagaimana kurikulum akan dijalankan. Namun demikian, idealnya IPTEK mengekor pada hasil pendidikan, tapi pada kenyataanya perkembangan iptek lebih cepat dibanding dengan perkembangan pendidikan, bahkan ada yang menyebut pendidikan kita tertinggal 50 tahun dari IPTEK. Oleh sebab itu, kenyataan ini membuat kita dapat menggunakan perkembangan iptek sebagai sarana pengembangan kurikulum.
  3. Society and culture, masyarakat dan budaya merupakan dasar pengembangan suatu kurikulum, hal ini berarti dalam membangun suatu kurikulum harus memperhatikan dimana kurikulum tersebut akan dijalankan, masyarakat, nilai dan budaya seperti apa yang akan dijadikan sasaran implementasi kurikulum, sebagaimana juga diungkapkan oleh Hamalik bahwa program sekolah haruslah sejalan dengan kondisi ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya (IPOLEKSOSBUD). Hal ini penting karena pendidikan sediri diharapkan mampu menjadi problem solving dari persoalan-persoalan dari suatu masyarakat.
  4. The individual, sebagai sumbyek langsung dari kurikulum, maka penting memperhatikan individu/ peserta didik, karena Kurikulum yang akan digunakan harus dapat sesuai dengan karakter, dan tipikal dari setiap individu tersebut, agar kurikulum dapat dijalankan dengan lebih tepat guna.
  5. Learning Theory, teori pembelajran merupakan landasan yang dapat digunakan untuk memahami bagaimana hakikat dari seorang peserta didik, oleh karena itu pendekatan ini penting untuk dijadikan sebagai landasan pengembangan kurikulum.

Landasan Pengembangan Kurikulum Menurut Oemar Hamalik

Hamalik menyoroti pengembangan kurikulum diindonesia pada dua landasan, yakni landasan pertama adalah falsafah pendidikan dan selanjutnya adalah falsafah negara (Pancasila).
Baca Juga: Problematika Pendidikan di Indonesia
Landasan falsafah pendidikan antara lain filsafat Rekonstruksionisme, Perenialisme, Esensialisme, dan Progresivisme, sedangan falsafah Pancasila sebagai landasan pengembangan pendidikkan berarti kurikulum harus memiliki nafas kelima sila, yang diantaranya mampu mengarahkan manusia yang sehat secara jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kreatifitas, tanggung jawab, mampu mengembangkan kecerdasan serta budi pekerti yang luhur, dan mencintai bangsa dan sesame manusia.
Landasan Pengembangan Kurikulum
Peta Landasan Pengembangan Kurikulum. Sumber Verbal.id

Landasan Yuridis Pengembangan Kurikulum

Selain beberapa landasan yang telah disebut di atas, dalam pengembangan satu aspek tata kelola pendidikan, yang harus diperhatikan ketika membuat regulasi adalah aspek hukum, agar satu regulasi tidak menabrak pada adanya regulasi atau aturan yang lainnya, atau bahkan sampai dikatakan tidak konstitusional. Oleh sebab itu menjadi penting mengetahui landasan yuridis dalam pengembangan kurikulum.

Adapun landasan yuridis pengembangan kurikulum setidaknya dapat diuraikan ssebagai berikut;
Landasan pengembangan kurikulum sesuai dengan peraturan pemerintah no 32 tahun 2013 tentang Standart Nasional Pendidikan.

Pasal 2 ayat 1 menyebutkan bahwa lingkup standar pendidikan meliputi standart isi, standart proses, kopetensi lulusan, standart pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.

Pasal 2 ayat 1a menjelaskan bahwa standart nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum untuk mewujudkan pendidikan nasional.

Pasal 2 ayat 2 menyebut bahwa untuk menjamin pengendalian mutu pendidikan sesuai standart dilakukan evaluasi, akreditasi dan sertifikasi. Dilanjut pada pasal 2 ayat 3 bahwa standart nasional pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan standart kehidupan local, nasional dan global.

Pada pasal 64 dan 67 yang menyebutkan tentang penilaian hasil belajar dan ujian nasional.

Mengapa Diperlukan Landasan Dalam Pengembangan Kurikulum

Pertanyaan selanjutnya adalah, mengapa diperlukan landasan dalam pengembangan kurikulum?.
Sebagai bangunan besar, maka kurikulum tidak boleh dirubah, diganti, atau dikembangkan seenak dan sesuai dengan selerah penguasa. Kurikulum harus dikembangkan berdasarkan dengan asumsi atau rumusan yang berasal dari hasil berpikir kritis, analitis, logis, dan sistematis, sehingga kurikulum dapat dijalankan dengan baik.
Baca Juga:Problematika Pendidikan di Indonesia
Jika kita melihat perubahan kurikulum di Indonesia dewasa ini, tidak jarang menimbulkan asumsi bahwa pengembangan dan perubahan kurikulum disesuaikan dengan selera menteri semata, bahkan ada kecenderungan setiap ganti menteri akan begitu saja ganti kurikulum. Namun demikian, seberapa para eksekutor kurikulum merasakan hal itu, pada prinsipnya menurut Hermawan, perubahan kurikulum tetap didasarkan atas landasan-landasan dalam pengembangan kurikulum.

Subtansi Landasan Pengembangan Kurikulum

Hakikat dan atau subtansi dari landasan pengembangan kurikulum adalah untuk memastikan bahwa kurikulum yang digunakan, atau diaplikasikan dalam suatu negara searah dengan pandangan hidup yang telah dianut.

Selain itu, landasan pengembangan kurikulum juga memberikan arahan serta batasan pada pengembangan agar sesuai dengan tuntutan standart kehidupan lokal, nasional dan global. Agar kurikulum dapat menjadi bagian dari problem solving dari kerumitan kehidupan bernegara, dan sebaliknya, tidak justru menjadi persoalan yang menghambat perkembangan, dan pertumbuhan bangsa sesuai dengan nilai yang dianutnya.

Oleh sebab itu, penyusunan dan pengembangan kurikulum harus berhati hati dan tidak boleh terkesan serampangan, karena akan menimbulkan banyak persoalan jika tidak ditangani dengan benar.

------
Sumber:

  • Hamalik, Oemar. Dasar-dasar pengembangan kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009
  • Safardanial21.blogspot.com, Landasan yuridis pengembangan kurikulum. (jumat 27/12/2019)
  • Sukirman, Dadang. Landasan pengembangan kurikulum. Retrivied From http://file.upi.edu

No comments for "Landasan Pengembangan Kurikulum"