Ingat, Menikah Bukan Sebatas Menyegerakan Kata Sah

Setiap orang memiliki persepsi yang mungkin berbeda dengan orang lainnya, persepsi ini juga tidak jarang membuat orang memiliki tujuan yang berbeda dalam menjalin hubungan pernikahan. Ada yang berniat untuk beribadah, memiliki keturunan, menghindarkan diri dari dosa, hingga menjalankan anjuran dari agama.

Banyak orang berfikir jika menikah adalah anjuran dari agama, sehingga harus disegerahkan. Ada juga yang bilang bahwa menikah akan membukakan pintu rejeki, sehingga mendorong orang untuk menikah. Apakah benar menikah hanya persoalan itu? Yang pasti menikah bukanlah hanya sebatas menyegerakan “kata SAH”.

Ingat, Menikah Bukan Hanya Tentang Kau Dan Dia, Tapi Juga Keluarga

Menikah bukan hanya akan menjadikan 2 (dua) orang yang berbeda terikat dalam satu hubungan kekerabatan, namun menikah juga akan mengaitkan hubungan antara dua keluarga menjadi lebih dekat lagi, tidak jarang orang-orang menggunakan istilah “menikahkan dua keluarga”.
Baca Juga: Dibalik Tradisi Nyumbang di Pesta Pernikahan
Mungkin sederhana menjalin hubungan dengan suami/istri kita, namun sudah siapkah kita bergaul dengan keluarga suami/istri kita? Tentu bukan persoalan sesederhana yang kita bayangkan. Karena banyak karakter yang perlu kita pelajari, sehingga akan banyak pekerjaan rumah yang harus kita hadapi setelah Ijab dan Qobul diucapkan didepan penghulu.

Ingat Menikah Bukan Sebatas Menyegerakan Kata Sah
Menikah memang dianjurkan, tapi bukan sekedar mempercepat kata sah semata /Sumber Gambar: Pixabay.com
Selain itu, hubungan antar keluarga juga menjadi sangat penting dalam ikatan kekerabatan ini. Oleh sebab itu, Menjaga perasaan agar tidak mudah tersinggung dan menyinggung dalam pergaulan antar keluarga adalah hal besar yang harus kita siapkan sebelum kita berfikir untuk dapat menyatukan dua keluarga dalam satu hubungan yang disebut dengan “Besan”.

Saat Pacaran Si Dia Terlihat Sempurna, Tapi Siapkah Kita Menghadapi Pribadi Yang Berbeda Setelah Menikah?

Pernahkah kalian merasa Saat pacaran kalian sering kali menjumpai sesosok pacar yang sangat ideal untuk dinikahi? Aku rasa kita tidak jarang menjumpai momen tersebut, hal ini Karena saat pacaran kita akan berusaha menjadi sesosok yang sangat ideal bagi pacar kita, wangi, bersih, rajin, sabar, menyenangkan, dan berbagai hal lain yang kita usahakan untuk mendapatkan perhatian, simpati, dan cinta pacar kita.

Lalu sudah siapkah kita menerima peribadi yang berbeda setelah menikah? Mungkin pasangan kita akan mulai bosan memakai minyak wangi, deodorant, bangun lebih siang, atau perilaku buruk lainnya?

Satu hal yang perlu kita sadari, bahwa tidak ada manusia yang sempurna dimuka bumi ini, termasuk calon pasangan kita. Berbagai karakter yang mungkin muncul setelah pernikahan harus kita hadapi, serta kita terima agar kita tidak kecewa setelah Ijab-Qobul diutarakan.
Baca Juga: faktor Yang Menyebabkan Milenial Kebelet Nikah
Memang ekspektasi setiap orang tentang pernikahan adalah akan membawa kebahagiaan dan kedamaian, yang nyaris sempurna. Namun bukan berarti tidak mungkin akan timbul suatu permasalahan. Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk naik kepelaminan, mengenal pribadi calon pasangan kita adalah hal yang wajib kita lakukan untuk meminimalisir kekecewaan setelah menikah kelak.

Niatkan Ibadah, Agar Menikah Menjadi Alat Pembuka Rejeki Dan Surga

Menikah memang bukan urusan yang sederhana, banyak hal yang harus dipersiapkan untuk dapat melenggang dalam singgasana pernikahan. Untuk menikah bukan hanya persoalan kata sah, sehingga banyak dari kita yang masih jomblo enggan untuk melaksanakannya, urusan ekonomi menjadi salah satu hal yang paling dipertimbangkan.

Salah satu hal yang masih menjadi persoalan bagi para jomblo adalah, kurangnya “iman” sehingga kita meragukan janji Alloh Taala yang akan membuka pintu rejeki bagi mereka yang melaksanakan hubungan suci pernikahan.

Oleh sebab itu, butuh tekad yang bulat untuk menjalankan perintah allah dan rasulnya ini. niatkan ibadah, agar pernikahan tidak hanya menjadi hubungan sosial-biologis semata, namun dapat menjadi pinttu terbukanya rejeki dan surga.

Jangan Lupa, Menikah Bukan Sebatas Menyegerakan Kata Sah

Banyak dari kita yang sebenarnya telah siap secara biologis telah siap melangsungkan hubungan pernikahan, namun tidak memilih untuk segera menikah, karena menikah bukan hanya sebatas menyegerakan kata sah.
Baca Juga: Tradisi Unik di Lamongan, Wanitalah yang Melamar Laki-laki
Banyak hal yang kemudian perlu dipertimbangkan, apakah kita memang harus segera menikah karena berbagai faktor seperti usia, ekonomi, dan mental, ataukah menikah hanya karena dorongan nafsu dan kematangan biologis semata?

Ingat, pernikahan bukan sebatas menyegerakan katah sah. Karena menikah adalah hubungan yang suci yang merupakan perintah agama, yang didalamnya juga mengandung tanggung jawab yang sangat besar dalam membina keluarga. Oleh sebab itu, pertimbangkan matang-matang sebelum memilih untuk mengahiri masa lajang, bukan sekedar ada desakan sosial dan biologis semata.

No comments for "Ingat, Menikah Bukan Sebatas Menyegerakan Kata Sah"